Sabtu, 28 Juli 2018

MAKNA PERUMPAMAAN BENIH DITABUR










Jumat, 27 Juli 2018 

YEREMIA 3:14-17 
YEREMIA 31:10-13 
MATIUS 13:18-23 

Matius 13:23 
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. 

Bacaan Injil Matius hari ini mengenai makna perumpamaan tentang seorang penabur yang menaburkan benih. 

Mari kita simak penjelasan Yesus tentang benih yang ditaburkan itu ada yang jatuh : 
1. di pinggir jalan 
2. di tanah yang berbatu-batu 
3. di tengah semak berduri 
4. di tanah yang baik 
1. BENIH JATUH DI PINGGIR JALAN 

Ayat 19
setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak 
mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati
orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. 

Jika tidak serius menanggapi firman Tuhan yang didengarnya dan bukan merupakan prioritas utama dalam hidupnya maka tidak heran tipu daya Iblis menawarkan kenikmatan hidup duniawi memperdaya dirinya dan dengan mudah ia berpaling dari kebenaran firman Tuhan. 

Amsal 13 ;:13 
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

2 Korintus 11:14 
Hal itu tidak usah heran, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. 

Jika kita mendengarkan sungguh2 firman Tuhan maka kita akan tahu dan mengenal manakah jalan-jalan Tuhan dan manakah adalah jalan-jalan yang ditunjukkan Iblis. 

Yohanes 8:-43 
Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. 
Tidak semua yang tertipu oleh bujuk rayu Iblis itu disebabkan ia tidak tahu dan tidak mengerti firman Tuhan. 

Terkadang orang beriman sesungguhnya sadar bahwa tawaran Iblis seharusnya ia tolak  sebab bertentangan dengan kehendak Tuhan namun ia tergiur dan tergoda seperti Hawa tergoda bujuk rayu Iblis untuk makan buah terlarang itu. 

Kejadian 3:6 
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia dan suaminyapun memakannya. 
Oleh sebab itu seriuslah dan pelajarilah makna firman Tuhan agar tidak tersesat dan disesatkan Iblis yang sengaja memutar-balikkan kebenaran firman Tuhan seperti yang terjadi pada Hawa.

Kejadian 3:1b-3
Ular itu berkata kepada perempuan itu: "tentulah Allah berfirman: semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."  
2. BENIH YANG JATUH DI TANAH YANG BERBATU-BATU 

ayat 20-21
Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman ituorang itupun segera murtad

Paling berat jika kita diperhadapkan pada penindasan dan penganiayaan sebab membutuhkan iman yang luar biasa teguh untuk menanggungnya. 
Hanya orang yang memiliki hubungan dengan Tuhan sangat erat dan sangat intim yang mau menghadapi segala penindasan dan aniaya sebab ia telah mengenal isi hati Tuhan dan sudah tidak memikirkan diri sendiri lagi bahkan rela menyerahkan nyawa demi ketaatan kepada-Nya. 

Orang yang telah mengosongkan diri dari hawa nafsu dan menaklukkan keinginan ego dalam dirinya adalah orang yang akan sanggup menerima penderitaan penindasan dan penganiayaan. 

dan orang ini berani mengatakan : 
Mazmur 26:2-3
Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. 


Mazmur 139:23-24
selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! 
3. BENIH YANG JATUH DI TENGAH SEMAK BERDURI 

ayat 22
yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu 
sehingga tidak berbuah
ada dua (2) sifat kita manusia yaitu : 
1. banyak keinginan
2. tidak sabar menunggu. 

yang selalu dipakai Iblis untuk merayu dan menggodai diri kita sehingga kita terperangkap dalam jerat mautnya Iblis yang sulit dilepaskan jika tanpa tekad keras dan dibantu oleh kekuatan Tuhan. 

ada dua (2) senjata utama Iblis yang menyerang manusia, yaitu : 
1. tipu daya kekayaan duniawi 
2. kekuatiran dunia 

dari sejak jaman Adam-Hawa, 
kita manusia maunya instanst, maunya langsung ada yang kita inginkan dan kecenderungan kita tergoda oleh segala sesuatu yang ada di dunia ini. 

1 Yohanes 2:16 
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 
Berita-berita dunia sangat sensitif mempengaruhi kekuatiran diri kita 
sehingga mudah panik, tidak dapat mengendalikan diri, dan sering terjadi segera berpaling dari jalan-jalan yang Tuhan mau kita mengikutinya. 

Karena ingin hidup senang dan tidak mau hidup menderita maka tidak heran hampir setiap hari kuatir ; apakah itu kuatir tentang tidak tersedianya kebutuhan pokok berupa sandang-pangan-papan atau kuatir tentang keamanan hartanya. 

Matius 6:34 
Janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai 
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. 
Meski sudah tahu dan mengenal firman Tuhan tetapi jika tidak diikuti dengan kemauan untuk mempraktekkan firman Tuhan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari maka firman itu tidak berbuah di dalam diri kita. 
4. BENIH YANG JATUH DI TANAH YANG BAIK 

ayat 23
yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. 
Orang yang rendah hati biasanya mau membuka lebar-lebar hatinya menerima taburan firman Tuhan sebab ia membutuhkannya dan ia menyadari dirinya lemah dan perlu kekuatan firman Tuhan menopangnya. 

Orang yang tinggi hati alias congkak hati atau orang yang sombong adalah orang yang percaya pada diri sendiri dan biasanya tidak merasa perlu untuk menekuni firman Tuhan sebab ia merasa kepintarannya sudah cukup untuk mengatur hidupnya, apalagi jika sudah terbukti ia memperoleh kesuksesan, tidak bergantung pada firman Tuhan tetapi 
melalui kehebatan intelektualnya. 
Tanah yang baik artinya hati yang terbuka menerima firman Tuhan. 

Butuh kesadaran dan keyakinan untuk menerima firman Tuhan dan butuh tekad yang kuat untuk melakukan firman Tuhan.

Dengan demikian dirinya lebih mudah diproses oleh firman Tuhan dan tidak heran jika firman Tuhan itu hidup dan berbuah di dalam dirinya sehingga berkat-berkat Tuhan mengalir deras membasahi hidupnya. 

Biasanya hidup orang yang berbuah itu tidak hanya untuk diri sendiri tetapi ia membagikan keharuman dan manisnya buah tersebut supaya dapat dinikmati oleh banyak orang. 

Bahkan tidak hanya pada saat hidupnya dalam kelimpahan materi dan kelimpahan berkat Tuhan lainnya melainkan mampu mengatasi semua dinamika peritiwa kehidupan ini. 

Ia akan mampu mengatasi kesulitan hidup dan berbagai masalah hidup dengan tabah, sabar, dan karakter Ilahi nampak dalam dirinya. ia mampu menjaga sukacita dan damai sejahtera di dalam hatinya sehingga tidak kehilangan di dalam hidupnya. 

Pertanyaannya adalah : 
Adakah orang seperti ini yang menghidupi firman Tuhan dan telah berbuah di dalam hidupnya? 

Ada, meskipun kenyataannya lebih banyak orang beriman yang belum menghasilkan buah-buah yang ranum dan manis sebab tidak mudah berhasil melalui proses pemurnian. 

KESIMPULAN
benih = firman Tuhan 
tanah = hati nurani yang menanggapi firman Tuhan 
penabur = orang yang menyampaikan firman Tuhan 
Dari perumpamaan ini terlihat sangat jelas bahwa : 
Jika pemberitaan firman Tuhan tidak membuat orang yang mendengarnya 
bertobat dan tidak membuat orang tersebut mau berubah sesuai
yang dikehendaki firman Tuhan.

Berarti orang tersebut yang memilih tidak mau menanggapi firman Tuhan yang didengarnya atau dibacanya atau dimengertinya sedangkan yang  memberitakan firman Tuhan itu sudah melakukan tugasnya. 
(kebaskan debu ...Markus 6:11). 
Realitanya, seringkali yang disalahkan adalah pemberita firman Tuhan; 
apakah ia seorang romo / penginjil / pewarta / siapa saja yang membawa 
berita tentang kabar sukacita firman Tuhan. 
Padahal yang mendengar / membaca firman Tuhan tersebut yang menutup pintu hatinya tidak mau menanggapinya. 

Seharusnya iman seseorang menjadi bertumbuh jika hatinya seperti 
"tanah yang baik" dan menjawab panggilan Yesus yang mau masuk 
ke dalam hati kita. 
Roma 10:17
jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. 
Wahyu 3:20
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 
Semoga renungan hari ini menyentuh hati sanubari kita dan mau menerima dan mendengarkan seruan Yesus mengajak kita hidup di dalam kebenaran-Nya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com