Sabtu, 14 Juli 2018

YESUS MEMILIH DAN MENGUTUS KE-12 MURIDNYA (BAGIAN-3)












Jumat, 13 Juli 2018 

HOSEA 14:2-10 
MAZMUR 51:3-4,8-9,12-14,17 
MATIUS 10:16-23 

Matius 10:16 
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. 

Pada bagian pertama permenungan kita dijelaskan tentang pentingnya kita harus menanggapi panggilan mewartakan atau pemberitaan Injil kepada mereka yang yang telah percaya kepada Yesus tetapi telah menjalani hidup jauh dari Yesus dan juga ditujukan kepada mereka yang belum percaya, belum mengenal Yesus. 

Pada bagian kedua, kita menyimak apa yang Yesus ajarkan kepada para murid tentang petunjuk praktis bagaimana cara mengInjili dan tentang sikap kita ketika menjalankan tugas perutusan. 

Hari ini kita diingatkan ada tantangan sekaligus ancaman ketika melakukan tugas perutusan dan bagaimana sikap kita seharusnya menyikapinya hal ini. 

Sejak semula Yesus katakan kepada para murid bahwa mereka diutus ke tempat yang mengancam nyawa mereka ketika menjalankan tugas perutusan. 
(baca sekali lagi Matius 10:16 diatas). 

Peringatan Yesus harus kita sikapi tanpa perasaan gentar menghadapi ancaman tetapi sebagai pemberitahuan akan ada sesuatu yang menghalangi kita ketika sedang melakukan tugas perutusan. 

Dengan mendapatkan informasi akan ada ancaman (=serigala) maka kita bisa menyiapkan diri mengantisipasi bila saatnya tiba ancaman tersebut terjadi. 

Kita harus cerdik tetapi tulus hati dan kedua sikap ini saling berkaitan erat dan tidak boleh terpisahkan. 

Jika kita cerdik namun hati kita tidak tulus berarti kita akan celaka dan akan menjadi mangsa serigala atau jatuh dalam pencobaan yang akan menyeret kita kepada perbuatan takabur, sombong dan berpotensi sangat kuat melakukan perbuatan dosa. 

Demikian pula jika hati kita tulus tetapi tidak cerdik maka serigala menerkam kita atau dengan kata lain : kita akan jatuh dalam perangkap si Iblis yang menyamar sebagai malaikat terang. 

2 Korintus 11:14 
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. 

Kita pernah mendengar ada seseorang yang tertipu sebab ia percaya kepada orang yang menipunya adalah sesama umat kristiani; dikiranya semua baik. 

Ada berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan agama, diantaranya memakai Firman Tuhan sebagai produk (maaf) mempromosikan untuk keuntungan pribadi dan dengan enteng ia tidak merasa berdosa sebab sekian bagian keuntungannya ia sumbangkan ke gereja atau dipakai buat kemuliaan diri supaya dipuji orang dan dikenal sebagai orang yang baik hati, dsbnya. 

Hal semacam ini adalah jebakan batman istilahnya yang mengintai seseorang ketika melaksanakan tugas perutusan. 

Terlihat sangat halus caranya bahkan sepintas terlihat sangat rohani sekali tetapi yang nampak diluar adalah kamuflase atau topeng yang menutupi bagian dalam dari motivasi/tujuannya melakukan tugas perutusan ataupun tugas pelayanan lainnya. 

Sebelumnya, Yesus sudah wanti-wanti jangan membawa emas atau membawa bekal ketika melakukan tugas perutusan (baca kembali renungan kemarin) dan yang paling penting adalah pemurnian motivasi/tujuan kita mau melayani. 

Hal selanjutnya yang Yesus ingatkan adalah jangan takut menghadapi ancaman fisik secara nyata yaitu berupa intimidasi dan penganiayaan dari pihak penguasa/pemerintahan dan bahkan aneh yach majelis agama juga terlibat. 

Matius 10:17-18 
Waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.  

Pihak penguasa/pemerintah mencekal atau melarang kegiatan perutusan dan pelayanan agama tertentu adalah hal yang biasa terjadi. 

Bisa juga majelis agama tertentu yang melarang kegiatan agama lain adalah biasa terjadi. 

Namun bila dilakukan majelis agama yang mengancam umatnya sendiri dan ini sangat disayangkan sampai terjadi, sebaiknya tindakan pencekalan atau larangan jangan sampai terjadi. 

Apabila yang dicekal/dilarang tersebut sangat jelas melanggar ketentuan dan tidak mau mengakui kesalahannya setelah melalui berbagai prosedur rekonsiliasi dan melalui discerment memohon bimbingan dan petunjuk Tuhan maka jalan terakhir sangat terpaksa adalah  lebih baik dikeluarkan saja daripada dilakukan tindakan pencekalan atau larangan tetapi yang bersangkutan tetap berada di dalamnya. 

Artinya yang bersangkutan lebih baik berpisah dengan wadah yang selama ini menjadi naungannya daripada konflik berkepanjangan tak kunjung selesai. 

Rasul Paulus dan Barnabas pernah mengalami konflik dan masing-masing bersikukuh pada pendiriannya tentang seseorang bernama Markus dan ternyata perpisahan mereka membuahkan hasil lebih baik dalam menjalankan tugas pemberitaan Injil. 

Markus menjadi penulis Injil Markus 
Rasul Paulus puluhan tulisannya di Alkitab Perjanjian Baru. 

Barnabas meski tidak ada tulisannya di Alkitab namun perbuatannya diakui banyak memberikan manfaat buat banyak orang dari karya penginjilannya. 
(baca kisah rasul 12:24,13:13,15:35-41). 

Gereja Katolik juga mengalami hal sama yakni ketika Martin Luther adalah seorang Pastor gereja katolik di Jerman mengkritik praktek indulgensi dan hal lain kebijakan gereja katolik di Vatikan dan setelah melewati berbagai proses rekonsiliasi dan tentu saja discerment kepada Tuhan Allah maka diputuskan untuk mengeluarkan pastor Martin Luther dari gereja katolik setelah beliau tetap pada pendiriannya. 

Masih banyak hal lainnya yang menjadi ancaman bagi umat kristiani yang mau 
menghambat dan menghalangi kita saat melakukan tugas perutusan/pelayanan. 

Terhadap penganiayaan, Yesus nasehati agar tidak takut karena IA menyertai dan menolong kita yang sedang melakukan tugas perutusan. 

Matius 10:19-20 
Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. 

Ketika penganiayaan terjadi maka kita harus cerdik dan Yesus berpesan : 

Matius 10:23 
Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. 

Selain itu sikap mau menerima diuji oleh Tuhan lewat berbagai peristiwa hidup adalah hal berikut yang harus menjadi langkah awal kita mempercayai Tuhan. 
Ketaatan itu sangat penting sebab itulah ujian iman; sampai dimana kekuatan iman yang kita miliki. 

Matius 10;22 
Kamu akan dibenci semua orang oleh karena namaKu; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. 

Jadi, sangat lengkap pengarahan Yesus yang mempersiapkan para muridnya untuk pergi diutus melaksanakan kabar sukacita Injil ke seantero pelosok dunia. 

Bagaimana dengan anda? 
Siapkah diutus untuk tugas pewartaan Injil dan tugas pelayanan rohani? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com