Sabtu, 21 Juli 2018

BULUH TERKULAI DAN SUMBU YANG PUDAR










Sabtu, 21 Juli 2018 

MIKHA 2:1-5 
MAZMUR 10:1-4,7-8,14 
MATIUS 12:14-21 

Matius 12:20 
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskanNya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. 

Bacaan Injil Matius hari ini mengenai orang-orang Farisi hendak membunuh Yesus yang semakin menarik orang-orang Yahudi datang kepada-Nya untuk minta kesembuhan. 

Tentu saja orang-orang Farisi merasa tersaingi dan semakin membuat mereka hendak menyingkirkan Yesus bahkan hendak membunuhnya. 

Matius 12:14-15
lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. 

inilah realita kehidupan ini,
Tanggapan seseorang jika ada orang lain lebih terkenal daripada dirinya, kalau tidak ia mengaguminya maka ia akan iri hati dan kemudian dari iri hati bisa berlanjut hendak menghalangi atau menyingkirkan orang tersebut, sampai membunuhnya jika kebenciannya memuncak. 

Orang iri hati, semakin mendengar orang lain populer maka hatinya semakin panas dan makin tak dapat mengendalikan dirinya sebab ia berusaha membungkam-kan orang yang populer tersebut. 

Menghadapi orang seperti ini, memang tidak ada jalan lain kecuali menyingkir darinya supaya tidak semakin iri hati dan membenci dirinya. 

Seperti yang dilakukan Yesus menyingkir dari orang Farisi dan melarang orang2 yang disembuhkan-Nya menyebarluaskan berita tentang kesembuhan diri mereka untuk mencegah agar orang2 Farisi tidak semakin iri dan membenci kepada-Nya. 

Ternyata tidak dapat dibendung kegembiraan orang yang disembuhkan 
untuk bercerita tentang bagaimana Yesus menyembuhkan diri mereka. 

Matius 12:16-18
Yesus dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia ... supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya & Ia akan  memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa." 
Ternyata, Nabi Yesaya sudah nubuatkan tentang Utusan Allah yang akan datang dan mengungkapkan seperti apa kepribadian-Nya (Yesaya 42:1-4 ). 

Matius 12:19--21 
Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan
hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap. 
Nubuat Yesaya tergenapi dalam diri Yesus namun orang-orang farisi tak mau mengakui Yesus adalah Utusan Allah dan menolak mengakui Yesus adalah Mesias 

Matius 12:18 
Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. 

Matius 16-20 
Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias. 
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskanNya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya tercermin di dalam diri Yesus yang rela mengorbankan diriNya untuk selamatkan manusia dari hidup dalam kegelapan menjadi hidup dalam Terang Kristus. 

Kita perlu mencontoh sikap Yesus ketika menghadapi orang yang iri hati kepada diri-Nya dan cara mengatasinya. 

Pertama 
Yesus tidak memaksakan ajaran-Nya. 
terserah kepada keputusan masing-masing untuk menerima atau tidak mau menerima ajaran-Nya. 
Kedua 
Yesus bersikap rendah hati meski tahu diriNya diikuti banyak orang tetapi Yesus tidak sombong. Ia menyuruh orang-orang yang disembuhkan-Nya tutup mulut supaya tidak membuat orang lain (orang farisi) menjadi iri hati kepadaNya 

Ketiga 
Yesus tidak berteriak atau berbantahan kepada orang lain (orang farisi)  malah Ia menghindar atau menyingkir pergi. 

Semoga sikap Yesus sebagai Hamba Tuhan dan Utusan Allah menjadi bahan permenungan untuk kita teladani saat menjalankan tugas perutusan kita masing-masing. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com