Kamis, 18 Oktober 2018

LUKAS PENULIS INJIL












Kamis,18 Oktober 2018 

2 TIMOTIUS 4:10-17b 
MAZMUR 
LUKAS 

2 Timotius 4:11 
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku. 

Gereja Katolik menghormati salahsatu penulis Injil yakni Lukas dan menetapkan hari ini sebagai hari pesta Lukas. 

Lukas memang bukan seorang rasul dan ia mengenal Kristus lewat pewartaan Rasul Paulus sehingga tidak heran Lukas banyak membantu Rasul Paulus dalam mewartakan Yesus Kristus. 

Hal ini terlihat dalam tulisannya di Kisah para Rasul dimana perjuangan para Rasul dengan gigih berjuang memberitakan Yesus lewat misi perjalanan Rasul Paulus 

Bahkan pada saat terakhir Rasul Paulus di penjara di kota Roma, disitu Lukas hadir menemani Rasul Paulus (=2 Tim 4:11). 

Siapakah Lukas? 

Menurut tradisi, Lukas adalah seorang tabib atau dokter dari bangsa Yunani. 
Meskipun Lukas tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus namun Lukas mencatat semua perbuatan Yesus dan Sabda Yesus yang ia dengar. 

Sebagian informasi tentang Yesus, menurut tradisi, Lukas dapat dari Maria ibu Yesus sehingga Lukas secara jelas terperinci mencatat kisah kelahiran Yesus dimulai dari Malaikat Gabriel memberi kabar kepada Maria. 

Dalam satu bagian dari tulisannya, Lukas ceritakan bagaimana Yesus mengutus 70 murid-murid pergi mewartakan Injil. 

Lukas 10:1,3 
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 

Darisini kita ketahui bahwa Tuhan Yesus menyertai setiap orang yang diutusNya dan memberi kuasa agar mampu hadapi segala rintangan yang menghalangi tugas perutusan dan tugas pelayanan rohani. 

Tuhan tahu kita akan menghadapi banyak tantangan dan rintangan yang akan menghalangi tugas perutusan dan IA menganugerahi kepada kita karunia dan kuasaNya yang selalu   menyertai dan menguatkan kita untuk melakukan tugas perutusannya (Markus 16:17-18). 

2 Timotius 4:17 
Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. 

Kita membutuhkan hikmat Allah untuk memberitakan Injil sebab yang kita beritakan itu adalah perkataan Allah dan pernyataan Allah yang menjadi kehendakNya, pengajaranNya dan kasihNya kepada kita manusia. 

Bukan sekedar pengetahuan tentang Alkitab tapi harus mendengarkan apa yang mau disampaikanNya melalui tulisan ataupun pewartaan atau pelayanan kita. 

Seringkali ayat firman yang sudah berulangkali kita baca dan dengar memberikan makna semakin dalam dari pemahaman sebelumnya. 

Yesaya 55:11 
Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yg Kusuruhkan kepadanya 

Pewartaan dapat menyembuhkan psikis/luka batin, jiwa menjadi tenang-damai, dan merubah paradigma atau konsep hidup seseorang, mengalami hadirat Tuhan, bahkan bisa terjadi mukjijat penyembuhan phisik. 

Kepekaan mendengarkan suara Allah dan kehendakNya sangat penting dalam melakukan pelayanan doa, pelayanan pewartaan Sabda, ataupun pelayanan konseling pastoral. 

di jaman sekarang ini, 
banyak orang mengalami tekanan dalam hidupnya; ada yang mampu mengatasinya namun banyak yang tidak dapat mengatasinya. 

Akibatnya jiwanya tertekan dan iman menjadi goyah yang dapat merubah konsep hidupnya semakin menjauhi dan bertentangan dengan Allah.

Ada orang bertanya : "mengapa Tuhan membiarkan banyak ketidak-adilan, kejahatan, penderitaan terjadi padahal kalau Tuhan mau bertindak maka semua itu dapat dihilangkan dan keadaan menjadi lebih baik, damai sejahtera?" 

Karena sudah bersikap skeptis pada Tuhan maka apapun penjelasan kita tidak akan diterimanya dan malah menjadi tidak kondusif seperti debat kusir. 

inilah tantangan kita, 
dimanapun kita berada, dalam situasi apapun kita hadapi, maka kita butuh hikmat Tuhan dan bertanya pada Tuhan: apa yang harus kita katakan apa yang harus kita wartakan agar dapat menyentuh hatinya dan memulihkan iman kepercayaannya kepada Tuhan. 

Secara penampilan sepertinya baik baik saja namun bagian dalam diri seseorang ternyata banyak kepahitan kekecewaan, kemarahan, luka batin. 

Banyak orang yang mengalami :
ditengah keramaian dan kebisingan dunia namun hatinya terasa sunyi dan hidupnya kesepian. 

Melayani orang seperti ini dibutuhkan hikmat Tuhan supaya kita mampu melihat "akar pahit hatinya" sehingga terjadi pemulihan secara keseluruhan; yakni: jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) + roh-nya (iman kepercayaannya) dan tubuhnya. 

Didalam melakukan tugas perutusan dan pelayanan, sebaiknya : 

Pertama 
Kita menyadari diri kita ini tidak ada apa-apanya dan buang segala kebanggaan intelektual diri. 

Sebab ketika diperhadapkan kepada orang yang kita layani, jujur saja kita tidak tahu persis apa yang terjadi pada diri orang tersebut.   
HANYA TUHAN yang tahu bahkan lebih tahu dari orang tersebut tentang keadaan dirinya. 

Kedua 
Kita bersyukur kepada Tuhan jika suatu kali terjadi pemulihan saat kita melayani seseorang. 

Sebab semua itu terjadi bukan karena kehebatan kita melainkan Tuhan mau memakai diri kita sebagai saluran berkat Tuhan kepada orang yang kita layani dan semakin menguatkan iman kita karena sudah menyaksikan mukjijat yang terjadi. 

Semoga bacaan Injil hari ini dapat kita terima dengan hati terbuka sehingga semakin membuat kita teguh dan yakin kepada Tuhan yang selalu menyertai sepanjang hidup kita. 

Bukan hanya kita mau menerima saja semua Berkat Anugerah Tuhan tetapi kita juga mau memberi diri kita untuk menjadi saluran berkat kepada sesama karna kita mau terlibat dalam tugas perutusan dan pelayanan kasih. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com