Senin, 22 Oktober 2018

BERJAGA-JAGALAH DAN WASPADALAH (BAGIAN-1)


Senin, 22 Oktober 2018 

EFESUS 2:1-10 
MAZMUR 100:2-5  
LUKAS 12:13-21 

Lukas 12:15 
KataNya lagi kepada mereka: 
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 

Mulai hari ini kita dinasehati, sekaligus diperingatkan oleh Yesus tentang apa yang harus kita lakukan selama hidup didunia ini agar supaya kita berjaga-jaga dan waspada atas sikap perilaku kita serta tanggung jawab kita di hadapan Tuhan. 

Hari ini kita dinasehati untuk berjaga-jaga dan waspada sikap hati terhadap ketamakan akan harta dunia melainkan hendaklah mengerjakan keselamatan kita dengan mengumpulkan harta rohani yang berkenan di hadapan Tuhan. 


Hari ini bacaan Injil Lukas mengenai
"orang kaya yang bodoh." Yesus memulai perumpamaan dengan mengatakan : "ada seorang kaya" tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 

Hebat yach orang ini, kalau di jaman sekarang dia termasuk orang kaya yang sangat pintar dan lihai...
ya dong, dia bisa kaya karena mampu mengumpulkan uang yang buanyak dan kemudian di investasikan lagi membeli tanah (itu jaman dulu), tetapi sekarang pilihannya bisa ; rumah, apartemen, emas-berlian, beli pulau, kapal pesiar, pesawat terbang, membangun network bisnis holding, membangun pabrik, valas-saham, dan masih banyak lainnya. 

Puaskah orang kaya ini? ndak puas tuch, ia mau bangun lumbung yang lebih besar agar dapat menyimpan barang. 

Lukas 12:17-18 
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 

Ternyata sifat orang kaya tidak berubah sejak dahulu; terus menimbun harta dunia karena tidak pernah puas dari segala yang ia miliki. 

Pertanyaannya adalah

Pertama 
Salahkah seseorang menimbun harta diperolehnya dari hasil kerja kerasnya? 

Kedua 
Mengapa Yesus mengatakan orang kaya itu bodoh? 

Lukas 12:20-21 
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. 

Mari kita telusuri lebih detail dan temukan jawabannya. 

Pada ayat 13-14 dikatakan bahwa : 
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 

Mengapa Yesus menolak membela orang tersebut ? ini alasannya. 

Kemungkinan besar, orang ini sudah mendapat bagian warisan, dan ia tidak puas sebab saudaranya; sepertinya saudara tertua (=sulung) mendapat bagian 2x lipat daripada bagiannya. 

Hal ini bisa kita pelajari dari hukum taurat yang dianut orang Yahudi mengenai hak kesulungan dalam pembagian harta warisan (baca Ulangan 21:15-17). 

Ulangan 21:17 
Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan." 

Jadi, bukan soal harta warisan yang menjadi persoalannya melainkan ketamakan orang tersebut sehingga Yesus menolak membelanya (ayat 15). 

Kemudian Yesus memberikan suatu perumpamaan untuk menjelaskan bagaimana ketamakan orang kaya akan mencelakakan dirinya sendiri (ayat 20). 

Kitab Pengkhotbah 5:12 mengatakan: 
Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. 

Harta dunia seringkali mencelakakan bila kita tidak menumbuhkan dan menjaga iman kita sebab karena imanlah maka kita beroleh janji keselamatan dari Allah. 

Efesus 2:8-9 
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 

Ketamakan membuat seseorang
- kehilangan perasaan belas kasihan
- tega melihat penderitaan orang lain demi mencapai tujuannya
- tidak peduli dan tidak mau tahu urusan rohani
- tidak mau bergaul dengan orang lain yang tidak selevel dirinya
- menyumbang dana buat popularitas bahkan untuk kelancaran bisnisnya
- haus akan pujian, nama baik dan haus dan lapar menumpuk harta
- masih banyak lainnya 

Jika saja orang-orang kaya tidak tamak mengumpulkan hartanya maka dapat mengatasi kemiskinan, dengan menyisihkan sebagian harta untuk membantu sesama yang miskin. 

Oleh sebab itu, 
Marilah kita meninggalkan keinginan memperkaya diri dengan mengumpulkan dan menimbun harta kekayaan dunia sebab seringkali muncul sifat ketamakan di dalam tindakan kita ketika berusaha mewujudkan keinginan tersebut. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com