Selasa, 11 Agustus 2015

BIJI GANDUM MATI UNTUK MENHASILKAN BUAH









Shalom, 

Bacaan hari Senin 10 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
2 Korintus 9:6-10
Yohanes 12:24-26
Mazmur 112:1-2,5-9
Bacaan Injil hari ini mengenai perikop Yesus memberitakan kematian-Nya
kepada murid-muridNya setelah Yesus dielu-elukan di Yerusalem.

Ada beberapa hal yang Yesus katakan dalam perikop ini, yaitu :
Pertama
Hidup di dunia ini untuk menghasilkan banyak buah yakni buah Kasih

Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh
ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati,
ia akan menghasilkan banyak buah.
kita semua akan mati atau meninggalkan dunia ini suatu saat nanti dan
itu seharusnya kita sadari; adalah aneh jika seseorang takut mati karena
membayangkan apa yang akan terjadi setelah kematian.
sebagai "anak-anak Allah", kita bukan berasal dari dunia ini dan
rumah kita bukan di dunia ini melainkan rumah kita di Sorga.
di dunia ini kita tinggal sementara untuk melaksanakan tugas atau misi
tertentu yang ditetapkan Allah kepada kita masing-masing.
(baca Yohanes 14:1-14).
anehnya banyak orang lebih senang tinggal di dunia ini dan berusaha
untuk tidak mau pulang ke Sorga karena sudah betah di dunia ini karena
pikirnya rumah di Sorga belum tahu dimana atau belum tentu ada.

itu gunanya kita membaca Alkitab supaya kita tahu bahwa pada saat kita
mati atau meninggalkan dunia ini berarti saat telah tiba untuk melaporkan
tugas-tugas apa saja yang telah kita kerjakan selama berada di dunia ini;
apakah menghasilkan banyak buah sesuai yang dikehendaki Allah
ataukah tidak menghasilkan apa-apa?

Lukas 4:43
Yesus berkata kepada mereka: "juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
Yohanes 14:12
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. 
banyak orang telah lupa akan tugas-tugas dari Allah yang seharusnya ia kerjakan sehingga ketika ia meninggalkan dunia ini, laporan hasil kerjanya 
nihil atau dengan kata lain 
yang ia kerjakan selama di dunia ini bukan melakukan tugas-tugas dari Allah melainkan melakukan sesuai dengan keinginannya sendiri. 

Yohanes 6:27 
bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang
akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan
oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya
.
​makanan disini dapat juga diartikan sebagai buah. 
kita bekerja untuk menghasilkan makanan atau menghasilkan buah
yang membawa kita kepada kehidupan kekal di Sorga.
jadi selama kita hidup di dunia ini atau di planet bumi ini,
kita melakukan pekerjaan atau tugas dari Allah / Tuhan supaya
menghasilkan banyak buah; buah apa?
karena Tuhan adalah Kasih maka buah yang kita hasilkan adalah
buah-buah Kasih, sesuai yang dikehendaki Tuhan.
Kedua
Tujuan hidup di dunia ini adalah memelihara hidup dalam kekekalan

Yohanes 12:25
barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini,
ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
mencintai nyawa disini mengandung pengertian mencintai diri sendiri.
jadi barangsiapa mencintai diri sendiri maka ia akan kehilangan dirinya
sebab seharusnya mencintai Tuhan, bukan mencintai diri sendiri.
mencintai Tuhan itu adalah suatu keputusan yang teramat sangat penting
yang menentukan kehidupan kekal.
pada saat kita mempercayakan hidup kepada Tuhan berarti kita harus
melepaskan semua ketergantungan kita kepada hal-hal lain diluar Tuhan;
yaitu melepaskan ketergantungan pada kekayaan materi duniawi dan
atau melepaskan ketergantungan kepada kekuatan diri sendiri
atau melepaskan diri dari cengkeraman kuasa Iblis.
kekacauan kehidupan di dunia ini disebabkan oleh :
1. setan : sejak semula memang mau menghancurkan manusia
2. dosa : keinginan manusia yang berlawanan dengan kehendak Tuhan
3. kuasa kegelapan : keterikatan manusia kepada Iblis / setan
akibatnya menjauhkan manusia dari hidup dalam kekekalan
sebab yang ditawarkan hanyalah kehidupan sementara di dunia ini saja.
orang yang mencintai dirinya akan berusaha untuk memelihara nyawanya
sehingga ia berusaha tidak mau mati atau meninggalkan dunia ini,
akibatnya ia kehilangan nyawanya untuk hidup dalam kekekalan.
sebaliknya orang yang rela kehilangan nyawanya di dunia ini berarti
ia rela mati meninggalkan dunia ini untuk pergi menuju kehidupan kekal.
salah satu contohnya adalah Santo Laurensius
beliau rela mati dibakar atau dipanggang hidup-hidup oleh penguasa
Romawi demi membela kaum miskin.

dan masih buanyak contoh lainnya dimana seorang beriman rela
kehilangan nyawa demi menjalankan misi atau tugas yang diembannya
dari Tuhan dan kematiannya tidak sia-sia sebab menghasilkan buah kasih
yang sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan.
Ketiga
Setia dan Taat kepada Tuhan Yesus

Yohanes 12:26
barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan
di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.
barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
sering kita dengar istilah "hamba Tuhan" atau "pelayan Tuhan"
Yesus mengatakan pelayan-Nya harus melayani Dia dan mengikuti Dia.
jadi sebagai hamba Tuhan atau pelayan Tuhan adalah melayani dan
mengikuti kehendak Tuhan.
sebagai seorang pelayan, apalagi sebagai pelayan Tuhan :
ia hanya melakukan sesuatu yang disuruh oleh tuannya
kita sebagai orang beriman kepada Yesus berarti kita juga melayani Yesus
dan hanya melakukan sesuatu yang disuruh oleh Tuhan Yesus.
sering terjadi orang beriman melakukan sesuatu yang katanya pelayanan
berdasarkan apa yang ia pikir, apa ia mau lakukan tanpa bertanya kepada
Tuhan, apakah pelayanan ini Tuhan kehendaki?
dengan kata lain
seharusnya kita tunggu dan dengarkan apa yang diperintahkan Tuhan
untuk kita kerjakan atau yang ditugaskan Tuhan kepada kita !
bagaimana caranya tahu bahwa ini tugas yang disuruh oleh Tuhan?
tentu saja kita tahu melalui relasi intim kita bersama Tuhan yaitu
dalam doa, dalam saat-saat teduh bersama Tuhan, dan kita menjaga
kemurnian hati kita sehingga kita dapat membedakan (=discerment)
manakah suara Tuhan atau ini keinginan kita atau bisa jadi ini suara Iblis
yang penuh dengan dusta !
sebagai pelayan/hamba, segala sesuatu yang dikerjakannya adalah
semata-mata untuk kepentingan tuannya.
demikian juga kita sebagai hamba/pelayan Tuhan.

segala sesuatu yang kita kerjakan, tidak boleh ada secuilpun untuk
kepentingan diri kita (=keinginan kedagingan kita).
benar-benar harus murni, mengosongkan diri dari segala keinginan
pribadi kita yang seringkali membonceng ketika sedang melakukan
tugas-tugas pelayanan dan tugas-tugas perutusan dari Tuhan.
kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan adalah kunci utama yang
menentukan apakah kita berhasil atau tidak menghasilkan buah-buah
Kasih yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Semoga perkataan Yesus pada hari ini menyadarkan kita bahwa
hidup di dunia ini harus menghasilkan buah-buah Kasih dengan cara
kita harus mati dari segala keinginan kedagingan kita yang merasa betah
menikmati kehidupan di dunia ini.

kita harus memutuskan tujuan hidup di dunia ini :
apakah untuk kehidupan kekal di Sorga ataukah
untuk kehidupan di dunia ini saja?
jika memutuskan untuk kehidupan kekal di Sorga maka kita harus mati
dari keinginan-keinginan dunia dan melakukan keinginan Sorgawi
jika memutuskan untuk kehidupan di dunia ini maka kita akan kehilangan
nyawa untuk hidup di dalam kekekalan di sorga.

Salam Kasih,
Surya Darma



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com