Kamis, 13 Agustus 2015

MENEGOR DAN MENASEHATI SAUDARA












Shalom,
Bacaan hari Rabu 12 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Ulangan 34:1-12
Matius 18:15-20
Mazmur 66:1-3a, 5,8,16-17
Bacaan Injil hari ini tentang menasehati sesama saudara.
Matius 18:15
apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata.
jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
terkadang sungkan ya menegor kesalahan orang lain apalagi
menegor dosa orang lain sebab kita pikir itu sih urusan orang lain
dan ngapain ikut campurlah.
tetapi firman Tuhan hari ini menyuruh kita menegor kesalahan dan
dosa orang lain dan menasehatinya.
persoalan orang tersebut mau mendengarkan tegoran dan nasehat
kita adalah tergantung keputusan orang tersebut.
yang penting kita sudah melakukan kewajiban kita sebagai sesama
dan mau mendoakannya.
memang ada caranya menegor dan menasehati orang lain, yakni
berbicara secara empat mata, supaya orang tersebut tidak malu dan
mungkin bisa tersinggung karena kesalahan dan dosanya diketahui
oleh orang banyak jika kita menegor di hadapan umum.
seringkali bisa terjadi kesalah-pahaman dari orang yang kita tegor
bahkan kita bisa dibenci olehnya tetapi bagi kita itu tidak penting
sebab maksud dan tujuan kita adalah mengajaknya kembali kepada
Tuhan dengan cara mengakui dan bertobat kepada Tuhan.
oleh sebab itu, orang cenderung tidak mau menegor kesalahan dan
terutama dosa orang lain karena resikonya ditolak dan dibenci oleh
orang yang ditegor tersebut.
Matius 18:16-17
jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi,
supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak
disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah
soalnya kepada jemaat dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat,
pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau
seorang pemungut cukai.
cara menasehati yang diajarkan disini begitu detailnya sesuai ajaran
dari hukum taurat :
Ulangan 19:15
satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara
kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru
atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.
terbukti disini bahwa hukum taurat tetap berlaku dan disempurnakan
oleh Yesus, dengan mengatakan :
Matius 18:19-20
Aku berkata kepadamu: jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh
Bapa-Ku yang di sorga sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.
dengan kesepakatan dua orang atau lebih maka setiap persoalan
entah apakah itu mengenai kesalahan / dosa, atau permohonan
meminta berkat dan memohon sesuatu pertolongan maka Tuhan
akan hadir mendengarkan permohonan mereka.
tetapi pada umumnya,
jika seseorang kita tegor dan menolak dinasehati maka biasanya kita
langsung menyerah dan ya sudah, masa bodoh dan tidak peduli lagi.
ada yang perlu diperhatikan bahwa :
ayat 19-20 seringkali disalah-tafsirkan seakan-akan Tuhan pasti
mengabulkan permohonan yang didoakan dan biasanya lebih tertuju
pada permohonan minta berkat berupa uang dengan segala bentuknya
padahal bisa segala jenis permohonan diajukan kepada Tuhan.
perlu diingat bahwa yang pasti itu adalah Tuhan mendengarkan segala
jenis permohonan kita tetapi tidak berarti pasti mengabulkannya.
sebab Tuhan lebih tahu apa yang bermanfaat bagi kita sedangkan
kita meminta sesuatu berdasarkan apa yang kita inginkan, bukan dari
apa yang kita butuhkan.

keinginan lebih cenderung memuaskan keinginan kedagingan yang
bermuara pada pemenuhan hawa nafsu padahal keinginan tersebut
jika tidak dikabulkan maka tidak akan membuat tubuh menjadi sakit.
kebutuhan lebih cenderung tertuju pada kebutuhan pokok manusia
yang paling mendasar,  jika tidak terpenuhi maka akan mengalami
kesakitan dan penderitaan.
selanjutnya,
dikatakan pada ayat 18 bahwa :
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini
akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga.
Matius 18:18 ini ditujukan kepada semua orang sedangkan pada
Matius 16:18-19 ditujukan kepada Petrus.

Matius 16:18-19
Akupun berkata kepadamu: engkau adalah Petrus dan
di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan
alam maut tidak akan menguasainya.
kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.
apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan
apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
menurut gereja katolik, Petrus diberi kuasa oleh Tuhan
untuk mendirikan gereja dan mengatur penyelenggaraannya

mengikat dapat diartikan juga sebagai melarang
melepaskan dapat diartikan juga sebagai mengijinkan
jadi apa saja yang dilarang maupun yang diijinkan oleh gereja katolik
dapat diartikan bahwa Tuhan menyetujuinya.
nah, disinilah timbul pergolakan yang mengundang pro dan kontra
sehingga terjadi perpecahan di dalam gereja katolik.
kita semua tahu yang tidak setuju akhirnya membentuk gereja lain
diluar lingkup dari gereja katolik.
bagi kita sebagai umat gereja katolik, tidak penting untuk berdebat :
Pertama
bagaimana jika gereja katolik yang salah dalam menetapkan sesuatu
hal yang dilarang dan sesuatu yang diijinkan sedangkan secara individu
misalnya seorang umat yang ditegor oleh gereja katolik mengklaim
dirinya tidak bersalah ?
Kedua
apakah Tuhan ikut menyetujui tindakan yang dilakukan gereja katolik
bila ternyata kelak kemudian hari terbukti telah keliru dan salah dalam
menetapkan sesuatu yang dilarang dan sesuatu yang diijinkan?
persoalan menegor kesalahan dan dosa seseorang serta
persoalan menasehati orang lain itu bisa menjadi pelik dan polemik
tetapi bisa juga menjadi mudah dan tidak menimbulkan polemik

bergantung bagaimana menyikapinya dan tujuannya :
apakah mengacu pada pertobatan dan perubahan sikap?
apakah bermaksud memperbaiki hubungan dengan Tuhan?
ataukah
mau menunjukkan jati diri dan harga diri?
yang mau kita renungkan hari ini adalah bagaimana sikap kita terhadap :
1. kesalahan dan dosa orang lain yang kita ketahui
2. kesalahan dan dosa yang kita lakukan
keputusan apa yang kita perbuat ?
sudah sejalankah dengan yang dikehendaki Tuhan !

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com