Sabtu, 22 Agustus 2015

KASIHILAH TUHAN DAN KASIHILAH SESAMA














Shalom,
Bacaan hari Jumat 21 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Ruth 1:1,3-6,14b-16,22
Matius 22:34-40
Mazmur 146:5-10
Bacaan Injil Matius hari ini, Yesus menjawab pertanyaan seorang ahli
taurat dari orang-orang farisi dengan maksud mencobai Yesus.
Matius 22:34-36
ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat
orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang
dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
tentu saja Yesus tahu maksud jahat mereka dan Ia mengutip dari kitab :
Ulangan 6:5
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu

Imamat 19:18b
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Matius 22:40
pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat
dan kitab para nabi
.
kita sering mendengar ke 2 hukum kasih ini.
pertanyaannya adalah : apakah kita sudah mempraktekkan
kedua hukum kasih ini di dalam kehidupan kita sehari-hari?
realita kehidupan di dunia sekarang ini justru menunjukkan bahwa
dunia ini kekurangan kasih dan membutuhkan kasih !
dengan mudah seseorang menyuarakan kasih namun tidak sesuai
dengan perilaku hidupnya sehari-hari yang jauh dari perbuatan kasih.
suatu ironi terjadi di dunia ini; terlebih di sekitar kita :
ada seorang yang kaya harta dunia yang dimilikinya tetapi hatinya
tertutup rapat melihat saudara kandungnya hidup dalam kemiskinan
dikarenakan ada konflik di antara mereka bersaudara.
sedangkan orang ini dikenal sebagai seorang donatur; menyumbang
uang untuk pembangunan gereja, mencadangkan dana untuk
diberikan kepada yayasan atau panti asuhan atau segala jenis panti.
ada baiknya orang ini mendengarkan firman Tuhan dibawah ini :
1 Yohanes 3:17-18
barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita
kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu,
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran
.
apa gunanya mencari pujian dari orang lain untuk suatu perbuatan baik
jika tidak didasarkan kasih yang mengalir dari lubuk hatinya.
adalah sia-sia sebab perbuatannya jauh dari kasih sesungguhnya.
dalam bacaan dari kitab Ruth, bisa kita saksikan bagaimana kasih itu
ditunjukkan lewat perbuatan nyata dimana seorang mantu bernama
Ruth mengasihi mertuanya bernama Naomi, yang sebatang-kara
dimana suami dan kedua puteranya meninggal.
Ruth 1:5, 15-16 
lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga
perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
berkatalah Naomi: "telah pulang iparmu kepada bangsanya dan
kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
tetapi kata Rut: "janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi,
ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah
aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.

semua orang pada dasarnya sudah tahu harus berbuat kasih kepada
sesama, namun biangkeroknya adalah sifat manusia ingin memenuhi
keinginannya sendiri lebih mendominasi daripada ingin memberi kepada
orang lain diluar dirinya.
orang lain disini mengandung pengertian selain dirinya;
bisa saja orang lain itu adalah anaknya, isterinya, orangtuanya, dsbnya
terhadap keluarganya sendiri saja, seringkali seseorang lebih memilih
mementingkan dirinya terlebih dahulu, setelah itu kepentingan keluarganya,
sanak-familynya, dan terakhir barulah orang lain diluar lingkup keluarga.
mengasihi sesama saja masih harus bergelut melawan kepentingan
diri sendiri, apalagi mengasihi Tuhan???
itu sebabnya Yesus menjelaskan bagaimana caranya mengasihi Tuhan.
Matius 25:40
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini,
kamu telah melakukannya untuk Aku
.
pada umumnya,
seseorang mengasihi bila ia sudah menerima kasih terlebih dahulu
sebaliknya tidak banyak orang memberi kasih terlebih dahulu dan
ada yang tidak menerima balasan kasih dari orang tersebut melainkan
ia menerima kasih dari orang lain.
ketika kita mengalami kesulitan terutama masalah keuangan,
dan ada orang lain yang menolong maka hati kita gembira dan biasanya
kita akan menghormati si penolong tersebut dan berusaha untuk
menyenangkan hatinya.
demikian juga hendaknya kepada Tuhan yang telah menolong kita,
seharusnya kita juga berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan
dengan berbuat sesuatu yang disukai Tuhan.
JADI
kasih itu biasanya timbul tatkala hati kita tergerak oleh :
1. belas kasihan melihat kesusahan orang lain karena kita pernah
    mengalami kesusahan dan merasakan penderitaannya
2. ungkapan syukur atas kebaikan Tuhan yang telah memberkati dan
    menolong hidup kita
3. keinginan untuk menyenangkan hati Tuhan karena relasi intim kita
    dengan Tuhan
ke 3 gerakan hati kita ini membutuhkan proses yang tidak mudah
sebab mendapat perlawanan gigih dari kedagingan kita yang selalu
mau dituruti dan dipenuhi segala keinginannya.
orang yang sudah mencapai tahap menjalin relasi intim dengan Tuhan,
biasanya hatinya sudah tidak ada lagi keinginan untuk mengharapkan
menerima upah atau balasan berkat dari Tuhan sebab yang ia lakukan
semata-mata didorong oleh hatinya yang mengasihi Tuhan.
seandainya ia harus menanggung salib, oleh karena ia memberikan
kasih kepada orang lain maka hatinya gembira sebab boleh
mengambil bagian dari penderitaan Yesus di kayu Salib.

Kisah 5:41
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama
dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak
menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
jika kita merenungkan lebih dalam lagi, maka dari hati sanubari kita
yang terdalam akan mengalir kasih yang murni tanpa pamrih mau
mengharapkan pujian ataupun segala bentuk keinginan duniawi.
coba sisihkan sejenak waktumu ;
ternyata sepanjang hidup yang kita jalani, sebagian besar waktu kita
dihabiskan untuk tidur, belajar, dan bekerja sedangkan waktu untuk
ber-relasi dengan Tuhan teramat sangat sedikit sekali.
itu sebabnya, di dalam hati kita mengalami kekurangan kasih,
bahkan mengalami kekeringan kasih yang murni.
kita semua tahu bahwa Allah itu adalah Kasih; di dalam diri Allah
dipenuhi oleh limpahan Kasih sebab Allah itu adalah Sumber Kasih.

2 Korintus 13:11
saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya
sempurna, terimalah segala nasihatku!  sehati sepikirlah kamu, dan
hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan
damai sejahtera akan menyertai kamu !
pada saat kita ber-relasi dengan Tuhan maka aliran-aliran Kasih Tuhan
itu akan membanjiri hati kita sampai melimpah ruah sehingga kepenuhan.
maka dari dalam hati kita akan mengalir keluar kasih itu untuk dibagikan
dan dicurahkan kepada orang lain atau kepada sesama.
dengan demikian, kita tidak akan bergelut dan bergumul dalam hal
memberikan kasih kita kepada orang lain karena kita sudah mengalami
kepenuhan Kasih Tuhan di dalam hidup kita.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com