Minggu, 30 Agustus 2015

YOHANES PEMBAPTIS DIBUNUH













Shalom, 

Bacaan hari Sabtu 29 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Yeremia 1:17-19
Markus 6:17-29
Mazmur 71:1-6, 1, 17
Bacaan Injil Markus hari ini mengenai sepak terjang Yohanes Pembaptis
begitu gagah berani memperjuangkan kebenaran dan memberitakan
kedatangan Mesias kepada masyarakat Yahudi.
dalam menegakkan kebenaran, Yohanes Pembaptis tak segan-segan
menegor raja Herodes yang mengawini isteri saudaranya, Filipus
sehingga baik Herodes dan Herodias (isteri Filipus) mendendam dan
mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes Pembaptis.
Markus 6:17-18
sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes
dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias,
isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai
isteri karena Yohanes pernah menegor Herodes: "tidak halal engkau
mengambil isteri saudaramu!", karena itu Herodias menaruh dendam
pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat
.
demikian hendaknya kita juga mencontoh sikap Yohanes Pembaptis
yang tegas, berani, dan tanpa kompromi mengatakan kebenaran meski
resikonya bisa merenggut nyawa kita alias mati terbunuh.
wow, membuat kecut, ciut nyali dan menggoncangkan iman.
menghadapi tantangan berat seperti ini membuat orang beriman
pikir-pikir dulu dan menyurutkan langkahnya untuk maju terus :
memberitakan kabar sukacita Injil Kerajaan Sorga kepada orang lain
dan memperjuangkan kebenaran Tuhan.
Ibrani 12:3-4
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang
sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya
jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu
melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah
.
orang lebih memilih mencari aman buat dirinya dan keberatan jika
sampai harus menderita akibat menegakkan kebenaran dan keadilan
serta memberitakan Injil kepada orang lain.
dalam bacaan pertama dari kitab Yeremia, kita bisa ketahui bahwa
Yeremia semula ragu-ragu diutus Allah, dengan mengatakan :
Yeremia 1:6-8
Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa." maka aku menjawab: "Ah, Tuhan Allah!
sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
tetapi Tuhan berfirman kepadaku: "janganlah katakan: Aku ini masih
muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi,
dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau
untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan."
Yeremia tidak ragu-ragu lagi setelah Tuhan berjanji akan menyertainya
dan seterusnya kita bisa saksikan bagaimana Yeremia menjadi berani
dan tegas melaksanakan tugas yang Tuhan perintahkan kepadanya.
Yeremia 1:17
engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah
kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu.
janganlah gentar terhadap mereka, supaya
jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
seharusnya kita juga tidak perlu takut memberitakan Injil dan kebenaran
sebab kita tahu bahwa Tuhan menyertai kita melalui Roh-Nya, Roh Kudus
memberikan kekuatan kepada kita dan memberikan hikmat Allah.
itu perlunya kita membaca dan hidup dalam kebenaran firman Tuhan
supaya mengetahui dan mengenal apa yang dikatakan Tuhan secara
tertulis yang dituangkan dalam kitab suci.
hal ini sangat berguna bagi kita untuk memberikan kekuatan dan
mendorong semangat kita untuk terus menyampaikan kebenaran.
seringkali orang terjebak pada kompromi yang istilah kerennya dikatakan
win-win solution padahal di dalam kitab suci tidak ada itu kompromi,
ya katakan ya, tidak katakan tidak, harus tegas dong !

Matius 5:37
jika ya, hendaklah kamu katakan: ya,
jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.
apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat
.
Yohanes Pembaptis tidak kenal kompromi meski yang dihadapinya
adalah seorang raja atau penguasa wilayah saat itu.
mungkin seperti Gubernur DKI : Ahok, tanpa konpromi.
memang kita perlu bersikap cerdik menghadapi sikap orang lain
terutama mereka yang memiliki kuasa jabatan tertentu.
terhadap perbuatan dosa, tidak boleh kompromi dan harus tegas
menolak segala bentuk dalih dan berbagai alasan.
seperti kita ketahui, akhir-akhir ini perbuatan dosa dianggap sebagai
kesalahan semata-mata dan dikatakan itu bukan dosa padahal
sangat jelas itu adalah dosa.
dosa adalah suatu perbuatan termasuk pikiran yang merancang untuk
berbuat melanggar ketentuan dan kehendak Tuhan.
sedangkan kesalahan adalah suatu kelalaian menjalankan prosedur
atau etika tertentu yang tidak berhubungan dengan kehendak Tuhan
melainkan hanya melanggar peraturan yang ditetapkan manusia.
apa yang dilakukan raja Herodes,
jelas-jelas suatu perbuatan dosa karena ia menikahi isteri Filipus
dan juga termasuk suatu kesalahan pelanggaran etika.

itu terlihat pada ayat 17 bagian akhir yang tertulis :
peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah
mengambilnya sebagai isteri

mengambilnya sebagai isteri dapat dikategorikan terjadi perselingkuhan
antara Herodes dan Herodias, berarti Filipus masih hidup dan isterinya
direbut oleh Herodes.
semoga kita tidak berlaku seperti raja Herodes dan juga tidak bersikap
seperti Herodias yang tidak menolak dosa berzinah bahkan ia ikut
merancang pembunuhan Yohanes Pembaptis.
Markus 6:24-25
anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "apa yang harus kuminta?"
jawab Herodias : "kepala Yohanes Pembaptis!"
maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta:
"aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku
kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
hendaknya kita bersikap seperti Yohanes Pembaptis yang tegas
tanpa kompromi terhadap perbuatan dosa dan ia berani tidak takut
karena ia mengerti bahwa Tuhan menyertai dirinya.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com