Jumat, 07 Agustus 2015

TRANSFIGURASI YESUS













Shalom,
Bacaan hari Kamis 6 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Daniel 7:9-10,13-14
2 Petrus 1:16-19
Markus 9:2-10
Mazmur 97:1-2,5-6,9

Gereja Katolik menetapkan hari ini sebagai pesta Yesus menampakkan
kemuliaan-Nya dan bacaan Injil Markus hari ini mengenai perikop Yesus
dimuliakan diatas gunung, yang merupakan peristiwa transfigurasi.

Markus 9:2-4
enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes
dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi,
di situ mereka sendirian saja lalu Yesus berubah rupa di depan mata
mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat.
tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian
seperti itu. maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa,
keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Petrus, Yakobus, dan Yohanes menjadi saksi yang melihat Yesus
berubah rupa dan berpakaian putih berkilauan dan mendengar suara
yang menyatakan Yesus adalah Anak Allah.
Markus 9:7
maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu
terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
Peristiwa konfigurasi ini meneguhkan iman kepercayaan mereka bahwa
Yesus adalah Mesias, terutama Petrus yang pertama kali mengakui
Yesus adalah Mesias ketika Yesus mengatakan siapakah Aku ?
Matius 16:15-17
Yesus bertanya kepada mereka: "tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
kata Yesus kepadanya: "berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab
bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku
yang di sorga.
Petrus dan kedua murid lainnya ketakutan menyaksikan transfigurasi.
ketakutan disini mengandung pengertian bahwa kita manusia tidak tahan
menyaksikan Kemuliaan Tuhan dinyatakan di depan mata jasmani kita.
tidak ada seorangpun yang mampu menggunakan akal budinya untuk
menggambarkan seperti apa dan bagaimana Kemuliaan Tuhan tersebut
dan hal ini terjadi pada Petrus yang mencoba memahami peristiwa ini
berdasarkan luapan perasaannya saat itu.

Markus 9:5-6
kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada
di tempat ini. baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau,
satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya,
karena mereka sangat ketakutan.
Peristiwa konfigurasi ini mengundang berbagai pertanyaan, seperti
misalnya : apakah benar Musa dan Elia nampak bersama Yesus ?
Markus 9:8
sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka,
mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka,
kecuali Yesus seorang diri.
bagi kita yang lebih penting adalah mendalami makna dari konfigurasi
Yesus berguna untuk semakin mempertebal keyakinan iman kita.

Petrus menuliskan peristiwa konfigurasi tersebut dalam tulisannya.
2 Petrus 1:16-19 dan menyatakan bahwa hal itu menguatkan imannya.
ayat 19
dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah
disampaikan oleh para nabi.
Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai
fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
tidak mudah memahami peristiwa konfigurasi ini sebab membutuhkan
iman percaya kepada Yesus Kristus, jika tidak maka akan membuat
orang menjadi bingung dan menggoncangkan imannya.
memahami Yesus sebagai Mesias
memahami Yesus adalah Anak Allah yang dikasihi Bapa
memahami Yesus adalah Pribadi dari TriTunggal Maha Kudus
memahami Yesus sebagai manusia dan sebagai Tuhan
sekali lagi, kesemuanya hal tersebut diatas membutuhkan iman besar
untuk mengerti dan memahaminya.
orang harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui peristiwa
di dalam hidupnya atau istilah populernya adalah mengalami mukjizat
dari Tuhan yang akan mengubah hidupnya hanya tertuju kepada Tuhan.
untuk dapat mengalami Tuhan di dalam hidup kita maka hendaknya kita
membuka hati untuk mendengarkan dan menjalankan kehendak Tuhan.

ada saat kita duduk diam ber-relasi intim dengan Tuhan
ada saat kita "turun gunung" melakukan perbuatan kasih

seringkali kita merasa betah berada di dalam Hadirat Tuhan sehingga
enggan beranjak keluar untuk ber-relasi dengan sesama manusia.
seperti Petrus yang bermaksud mendirikan kemah untuk Yesus, Musa,
dan Elia karena merasakan bahagia berada bersamaNya.
memang berada dalam Hadirat Tuhan adalah saat-saat paling indah
dan menyejukkan hati sebab ketenangan dan kedamaian hati terasa
sangat menyenangkan.
tidak heran bila Daud mengungkapkan perasaan bahagianya dalam :
Mazmur 84:11
sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari
di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku
dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com