Sabtu, 15 Agustus 2015

MEMPERCAYAI TUHAN













Shalom,
Bacaan hari Sabtu 15 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Yosua 24:14-29
Matius 19:13-15
Mazmur 16:1-2a,5-8,11
Bacaan Injil Matius hari ini mengenai perikop Yesus memberkati anak-anak.
Matius 19:13, 15
orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan
tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi
murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu, Ia meletakkan tangan-Nya
atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
murid-murid memarahi mereka, bisa saja mereka bermaksud supaya
Yesus ada waktu untuk beristirahat setelah sibuk melayani.
tetapi Yesus justru tidak keberatan dan memberkati anak-anak tersebut
dan mengatakan bahwa :

Matius 19:14
Yesus berkata: "biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi
mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Sorga.
kembali Yesus menggunakan anak-anak untuk menyampaikan bahwa :
1. empunya Kerajaan Sorga (Matius 19:14)
2. tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Matius 18:3)
3. tidak dapat menjadi terbesar di dalam Kerajaan Sorga (Matius 18:4)
kita sudah membahasnya dalam bacaan hari Selasa 11 Agustus 2015
dimana makna yang hendak disampaikan adalah kita harus bersikap
rendah hati dan percaya penuh kepada Yesus, seperti seorang anak
bergantung penuh pada orangtuanya.

hari ini lebih baik kita membahas dari bacaan dari Yosua 24:14-29.

Yosua berkata kepada bangsa Israel untuk memilih beribadah kepada
Allah ataukah beribadah kepada allah-allah lain.
Yosua 24:14-15
oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya
dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek
moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan
beribadahlah kepada Tuhan. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk
beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu
akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di
seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami
ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!"
dan ternyata bangsa Israel memilih Allah
Yosua 24:16
bangsa itu menjawab: "jauhlah dari pada kami meninggalkan Tuhan
untuk beribadah kepada allah lain!"
sampai 3x Yosua menegaskan bahwa jika bangsa Israel beribadah
hanya kepada Tuhan Allah (ayat 16,21,24) dan mengikat perjanjian.

Yosua 24:25-26
pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan
membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu
ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana,
di bawah pohon besar, di tempat kudus Tuhan.
namun sayangnya bangsa Israel berulang-kali mengingkari Allah
dengan menyembah allah-allah lain sehingga mereka mendukakan Allah
akibatnya mereka terpecah-belah dan dijajah bangsa lain.
Apa yang bisa kita renungkan dari bacaan kitab Yosua hari ini?
Pertama
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati, bukan di mulut saja
iman percaya seseorang kepada Tuhan akan teruji pada saat ia berada
dalam masalah hidupnya; apakah ia tetap setia ataukah terguncang.
bangsa Israel sudah berkali-kali menyaksikan betapa dashyat Allah
menolong mereka keluar dari Mesir melalui laut merah dan ketika
di padang gurun menerima makanan surgawi berupa manna dan
dipelihara Allah, pada waktu siang dan malam.

Keluaran 13:21 
Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan
untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam
tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat
berjalan siang dan malam.
demikian juga di dalam hidup kita, pasti pernah mengalami pertolongan
Tuhan yang begitu ajaib dimana melepaskan kita dari kesulitan hidup
yang menurut ukuran manusia itu sulit diatasi.
seringkali kita juga seperti bangsa Israel, begitu cepat lupa kebaikan Tuhan
pada saat menghadapi persoalan hidup yang berikutnya sehingga
iman terguncang dan mulai meragukan apakah Tuhan mau menolong?
Kedua
Taat dan setialah kepada Tuhan di segala bidang kehidupan
seringkali kita tidak ijinkan Tuhan memasuki seluruh bagian hidup kita
karena kita mau mengatur sendiri dan tidak mau Tuhan ikut campur.
kita hanya menyerahkan sebagian hidup kita, tidak sepenuhnya.
contoh :
kita mau mengatur sendiri setiap Berkat Tuhan berupa uang dan harta.
kita tidak mau memberi dan berbagi kepada sesama seperti yang Tuhan
kehendaki agar kita melakukannya.

padahal pada saat kita dalam kekurangan dan kesulitan keuangan,
kita dengan tekun berdoa dan mau berbuat baik supaya Tuhan lihat
semua perbuatan kita dan ujung-ujungnya kita menagih diberi upah atas
perbuatan baik yang sudah kita lakukan.
begitu Tuhan mencurahkan Berkat-Nya, dengan segera kita sibuk dan
mulai menjauh dari Tuhan.
berapa banyak orang yang aktif di gereja pada saat ia membutuhkan
sesuatu dari Tuhan tetapi setelah ia mendapatkannya maka segera
mundur teratur melepaskan semua tugas di gereja dan sibuk dengan
tugas mengelola keuangan dari berkat Tuhan yang diterimanya tersebut.
bangsa Israel bersikap demikian,
pada saat sedang dalam kesulitan, mereka berteriak minta tolong
pada saat mengalami berkat Tuhan, mereka menyembah allah lain
bisa kita baca sepanjang kitab hakim-hakim dan kitab raja-raja.
Musa dan Yosua sudah memperingatkan bangsa Israel tetapi ternyata
kelak kemudian hari mereka berontak kepada Tuhan.
perjanjian dengan Tuhan, tidak dihormati dan dilanggar.
kesetiaan dan ketaatan bangsa Israel sangat tipis dan sangat labil.
Semoga kita tidak mengulangi kesalahan dan kelemahan bangsa Israel
sebab kita seharusnya belajar dari pengalaman mereka supaya kita
tidak seperti mereka, sebaliknya kita menjadi taat dan setia kepada Tuhan.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com