Selasa, 04 Agustus 2015

MAKNA MUJIZAT 5 ROTI + 2 IKAN












Shalom,
Bacaan hari Senin 3 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Bilangan 11:4b-15
Matius 14:13-21
Mazmur 81:12-17
Bacaan Injil Matius hari ini mengenai Yesus memberi makan 5000 orang.
perikop ini familiar sekali dan sebagian orang beriman kepada Yesus
pernah mendengar dan mengetahui hal ini.
berhubung sudah sering sekali merenungkan perikop ini yang banyak
mengupas tentang sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia tetapi
bagi Tuhan adalah semua dapat terjadi.
bagaimana menurut manusia adalah mustahil dapat terjadi ternyata
5 roti + 2 ikan yang diubahkan menjadi roti yang dapat memberi makan
5000 laki-laki dan ternyata masih tersisa 12 bakul.
Matius 14:19-21
disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput dan setelah diambil-Nya
lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap
berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada
orang banyak dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa,
dua belas bakul penuh dan yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki,
tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
hari ini kita mau merenungkan lebih dalam lagi, bukan hanya terbatas
pada hal-hal mukjizat berkat saja melainkan mau merenungkan makna
mukjizat penggandaan memberi dampak perubahan sikap hidup kita.
memang tak bisa dipungkiri bahwa :
semua orang mengharapkan mengalami mukjizat bahkan ada orang
yang mengejar mukjizat sebagai tujuan hidupnya.
padahal mukjizat itu terjadi karena belas kasihan Tuhan melihat orang
yang sepertinya sudah tidak ada harapan lagi menyambung hidupnya.
Matius 14:14
ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya,
maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan
Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
sungguh Mulia belas kasihan Yesus kepada manusia,
tidak hanya menyembuhkan berbagai penyakit
tidak hanya memberi makanan jasmani
tidak hanya melepaskan dari belenggu kuasa Iblis
tidak hanya empati dan simpati saja

melainkan Yesus rela memberikan seluruh diri-Nya sebagai korban
tebusan menggantikan dosa-dosa manusia supaya terbebas dari
hukuman mati di alam maut bahkan Ia menyediakan tempat
bagi manusia di rumah Bapa di Sorga.
dari sisi liturgi, mukjizat penggandaan 5 roti + 2 ikan mengandung makna
Tubuh Kristus yang dibagi-bagikan kepada umat beriman sebagai
makanan rohani yang menguatkan iman menjadi semakin bertumbuh
dan tiba saatnya akan berbuah lebat.

sepantasnya kita harus bersyukur karena belas kasihan Yesus;
Yesus, terimakasih atas Anugerah Keselamatan Abadi yang Engkau
karuniakan kepada kami manusia yang berdosa ini.
Saudaraku terkasih di dalam Yesus Kristus,
sudahlah tinggalkan segala kesibukanmu mengejar uang, harta dunia, dan
kenikmatan duniawi sebagai fokus utama hidupmu dan mengabaikan
atau menyisihkan waktu yang sangat sedikit ber-relasi dengan Tuhan.
segeralah menyadari betapa besar kasih Yesus kepada kita manusia
dengan rela mati di kayu Salib demi menebus kita dari kematian kekal.

bukankah kita semua tahu bahwa segala "makanan" yang diberikan dunia
ini hanyalah untuk memuaskan keinginan kedagingan kita semata-mata
dan mengejar kenikmatan hawa nafsu belaka.

jangan bersikap bodoh dan seperti orang yang tidak mengerti bahwa :
semua yang ada di dunia ini tidak dapat kita bawa serta pada saat kita
dipanggil meninggalkan dunia ini.

jangan seperti bangsa Israel ketika di padang gurun,
mereka tidak tahu berterima-kasih kepada Allah Yahwe yang memberi
makanan surgawi berupa manna dan menuntut makanan dunaiwi
berupa daging burung puyuh.
Bilangan 11:4
orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan
nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata:
siapakah yang akan memberi kita makan daging?
manusia cenderung tidak mau berubah dan tidak mau belajar dari
pengalaman dari generasi sebelumnya.
bukankah sudah ada contohnya : bagaimana bangsa Israel mau
menukar makanan yang diberi Allah dengan makanan dari dunia.
mengapa orang beriman masih mau menukar keselamatan abadi yang
diberikan Yesus  pada saat ia dibaptis dengan kenikmatan duniawi ???
seperti bangsa Israel menukar manna dengan daging burung puyuh.
seperti Esau yang mau menukar hak kesulungan dari bapanya,
dengan roti dan masakan kacang merah dari Yakub, saudaranya.
masih adakah orang beriman sebodoh itu setelah mengetahui hal ini?
Kejadian 25:33-34
kata Yakub: "bersumpahlah dahulu kepadaku." maka bersumpahlah Esau
kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau;
ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi.
demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
jika kita tidak waspada dan lebih mengutamakan "makanan duniawi"
maka apa yang terjadi pada Esau dan bangsa Israel, terjadi pada kita.

kita memulai hidup percaya kepada Yesus, jangan sampai mengakhiri
dengan murtad dan meninggalkan kebenaran Tuhan, yang disebabkan
ingin terus menikmati "makanan duniawi" dan tidak mau sabar menanti
"makanan surgawi" yang sebentar lagi dihidangkan dihadapan kita.
Galatia 3:3
adakah kamu sebodoh itu? kamu telah mulai dengan Roh,
maukah sekarang mengakhirinya di dalam daging?
kembalilah dan tetaplah berada pada hubungan mesra pada saat
pertama kali kita jatuh cinta kepada Yesus.
bersandarlah hanya kepada-Nya dan hiduplah di dalam Dia niscaya
memperoleh damai sejahtera Ilahi sepanjang hidupmu.
Mazmur 81:17
Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan
dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya."

Salam Kasih,
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com