Jumat, 07 Agustus 2015

HIDUP SANGKULI













Shalom,
Bacaan hari Jumat 7 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Ulangan 4:32-40
Matius 16:24-28
Mazmur 77:12-16,21
Bacaan Injil Matius hari ini mengenai syarat mengikuti Yesus.
Matius 16:24
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "setiap orang yang mau mengikut
Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
sudah sering kita dengar dan ketahui tentang Sangkuli ini, yakni :
sangkal diri, pikul salib, ikut Yesus tetapi gaungnya belum sampai pada
kesadaran bahwa seharusnya orang beriman menerapkan perkataan
Yesus ini di dalam hidup yang dijalaninya sehari-hari.

kata peribahasa : "jauh panggang dari api"
tahu sih tahu tapi enggan melakukan sangkuli di dalam hidupnya karena
pada umumnya orang lebih suka menikmati kesenangan tubuh dan jiwa
daripada harus menanggung penderitaan.
bagi orang yang belum bergaul karib dalam relasi dengan Tuhan,
sangkuli adalah suatu penderitaan yang harus dihindari dari hidupnya.
sedangkan bagi orang yang mengalami kasih Tuhan di dalam hidupnya
maka sangkuli adalah sesuatu yang diterimanya dengan penuh kesadaran
sebagai bagian yang harus ditanggung di dalam hidupnya.
para Rasul justru merasa gembira pada saat mereka dianiaya sebab
telah turut ambil bagian memikul salib Kristus dan tidak menyurutkan
langkah mereka memberitakan Injil tentang Yesus Kristus.
Kisah 5:41-42
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira,
karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena
Nama Yesus dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka
di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang
Yesus yang adalah Mesias.
demikian juga Paulus mengatakan bahwa :
Filipi 3:10-11
yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya
dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa
dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh
kebangkitan dari antara orang mati.
bagi mereka, memikul salib merupakan sesuatu kebanggaan sebagai
pengikut Yesus sebab mereka meneladani salib Yesus sebagai
pedoman hidup mereka supaya mengalami kebangkitan seperti Yesus.
pengertian ini mesti dipahami oleh umat beriman kepada Yesus
supaya dengan sadar dan rela menanggung salib, bukan sebagai
penderitaan tetapi menjadi kebanggaan turut serta dalam salib Kristus.
sepertinya sangkuli itu teori dan hanya ucapan di bibir saja jika tidak
dipraktekkan dalam hidup sehari-hari.
seperti kita ketahui bahwa,
sangkal diri berarti melakukan sesuatu untuk orang lain dengan cara
melepaskan keinginan pemenuhan diri sendiri bahkan rela mengorbankan
diri untuk kepentingan orang lain.
pikul salib berarti dengan sadar mau menanggung segala akibat yang
timbul dikarenakan mempertahankan iman kepercayaan kepada Yesus
bahkan rela kehilangan nyawa sekalipun.
ikut Yesus berarti menuruti segala kehendak Yesus sebagai prioritas
utama di dalam hidup dan melakukannya dengan sadar dan kerelaan hati.
dalam sejarah bangsa Israel; 
kerapkali tidak setia menjalani hidup sesuai dengan kehendak Allah meski
berulang-kali Musa dan para nabi lainnya menegur dan mengingatkan
supaya melakukan ketetapan dan perintah Allah.
Ulangan 4:40
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan
anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah
yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."
demikian juga hendaknya kita mau melakukan kehendak Tuhan dan
menerapkan sangkuli sebagai bagian utama dalam hidup kita.
suatu realita, sejak jaman gereja mula-mula hingga abad pertengahan
banyak orang beriman mau menanggung salib Kristus bahkan rela mati
demi memberitakan Injil dan mempertahankan iman percaya pada Yesus.
tidak heran begitu banyak santo dan santa serta orang-orang kudus lainnya

timbul suatu pertanyaan mengapa mereka mau berbuat demikian?

sedangkan di jaman sekarang ini cenderung gaya hidup hedonisme
yang menghindari penderitaan dengan mengutamakan kesenangan
dan kenikmatan hidup sebagai tujuan hidupnya.

tidak heran, memikul salib dianggap suatu penderitaan hidup dan dijauhi.
jangankan membicarakan pikul salib,
sangkal diri dan ikuti ajaran Yesus juga dihindari dan dijauhi.
orang cenderung mau mengejar berkat Tuhan dan mencari sensasi
mengalami mukjizat Tuhan.
tidak heran, jika ada kebangunan rohani atau acara penyembuhan oleh
orang yang top yang digandrungi banyak orang karena terbukti memiliki
karunia penyembuhan, pengusiran roh jahat, dan doa-doanya manjur
maka yang datang ratusan, ribuan, bahkan ratusan ribu orang datang
berbondong-bondong mau menyaksikan dan mengalami mukjizat.
tetapi jika ada pendalaman Alkitab atau seminar rohani, atau pengajaran
tentang bagaimana hidup didalam kebenaran Tuhan maka sedikit orang
yang tertarik mengikutinya.
mengapa orang beriman di abad pertengahan bersedia hidup memikul
salib, menyangkal diri, dan mengikuti ajaran Yesus sedangkan di jaman
sekarang ini orang beriman cenderung tidak tertarik dan berusaha untuk
menghindarinya?
Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan sebelum mampu
menjalani hidup sangkuli setiap hari ?
Pertama
Bagaimana menyikapi pengaruh gaya hidup hedonisme
memang sulit untuk menolak kesenangan dan kenikmatan duniawi
sebab kedagingan kita menginginkannya.
oleh sebab itu roh kita harus dipenuhi oleh makanan rohani supaya
dapat mengatasi keinginan daging.

Roma 8:6
karena keinginan daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.


Galatia 5:17
sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh
dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging.
karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali
tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

asupan makanan rohani berupa firman Tuhan adalah mutlak diperlukan
supaya terjadi perubahan pola pikir dari hal-hal duniawi yang penuh
dengan pemenuhan diri sendiri menjadi ke hal-hal rohani yang fokus
pada pemenuhan kehendak Tuhan di dalam hidupnya.
Roma 12:2
janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kedua
Mengarahkan tujuan hidup menuju kekekalan

Yohanes 6:27
bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal,
yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang
disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.
Rasul Paulus sudah mengalami perubahan tujuan hidupnya sehingga
beliau berani mengatakan bahwa :
Filipi 3:7-8
apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi
karena Kristus,malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan
akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.
oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Ketiga
Menyadari bahwa hidup tanpa kebenaran Tuhan adalah sia-sia
Yohanes 15:5-6
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti
ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan
dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
cobalah tengok disekitar kita,
orang berlomba-lomba mencari kesenangan dan kenikmatan duniawi;
yang dicari dan dikejar  setiap hari adalah duit
yang dikumpulkan setiap hari adalah harta duniawi
yang dipikirkan setiap hari adalah makanan duniawi dan hiburan duniawi
yang dikerjakan setiap hari adalah perkara-perkara duniawi
Filipi 3:18b-19
banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka,
kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata
tertuju kepada perkara duniawi.
mereka lupa bahwa semua yang dilakukan setiap hari tersebut diatas
akan ditinggalkan dan tidak dapat dibawa saat meninggalkan dunia ini.
bukan Yesus mengatakan :
Matius 6:19
janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Keempat
Membangun kehidupan doa dan firman setiap hari

Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Yudas 1:20
saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri
di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

doa itu nafas kehidupan kita dan firman itu makanan rohani kita.
tanpa doa, mudah sekali jatuh kedalam pencobaan dunia
tanpa firman, mudah tersesat ke arah jalan dunia, bukan jalan kehidupan

Lukas 22:46 
kata Yesus kepada mereka: "mengapa kamu tidur? bangunlah dan
berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Yohanes 14:6
kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
akhir kata,
semoga dengan menerapkan ke 5 langkah ini, kita tidak takut dan gentar
untuk menjalani hidup sangkuli sebagai gaya hidup kita sehari-hari sebab
menjalani hidup sangkuli bukan pilihan tetapi suatu keputusan.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com