Minggu, 23 Agustus 2015

TELADAN MARIA YANG RENDAH HATI











Shalom,
Bacaan hari Sabtu 22 Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Ruth 2:1-3,8-11; 4:13-17
Matius 23:1-12
Mazmur 128:1-5
Hari ini gereja katolik menetapkan sebagai hari Santa Perawan Maria,
Ratu. dan bacaan Injil Matius hari ini mengenai perikop Yesus
mengecam ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi.
Maria adalah salah satu orang beriman yang rendah hati dan mau
menerima segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dengan penuh
kerelaan hati; sejak mendapat kabar dari Malaikat akan mengandung
dari Roh Kudus, membesarkan Yesus, menemani Yesus dalam berkarya,
menyaksikan penyaliban Yesus, kebangkitan Yesus, Pentakosta, sampai
menemani murid-murid Yesus memberitakan Injil.

sangat jauh berbeda dengan ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi
yang tidak rendah hati, tinggi hati, dan arogansi menetapkan peraturan
berlaku untuk orang lain sedangkan dirinya tidak berlaku.
( baca Matius 23:4-7 ).

itu sebabnya Yesus memperingatkan murid-muridNya dan juga
berlaku pada kita bahwa :

Matius 23:1-3
berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya,
kata-Nya: ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi
Musa sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka
ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan
mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya
.
sudah terlalu sering ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi berbuat
tidak sesuai dengan kapasitas mereka sebagai pemuka agama
dan sebagai penguasa di bidang sosial politik dan agama di kalangan
orang-orang yahudi saat itu.
suatu pelajaran berharga bagi kita supaya perilaku kita sehari-hari
tidak bersikap seperti perilaku ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi.
jangan sampai kita hanya mengkritik perbuatan mereka tetapi kita
terjebak dalam situasi seperti yang mereka lakukan.
dalam bacaan kedua dari kitab Rut, kita mendapat suatu contoh
perbuatan baik yang dilakukan oleh Boas terhadap Rut dimana ia
menikah dengan Rut untuk menolong kehidupan Rut dan Naomi.

Rut 2:11, 4:13
Boas menjawab: "telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap
segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah
suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan
tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak
engkau kenal. Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi
isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia Tuhan
perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.
perbuatan baik Boas sungguh nyata didasari oleh kasih dan
terbukti kelak kemudian hari anak yang lahir tersebut adalah ayah dari
raja Daud, yang dalam silsilah selanjutnya sampai pada Yusuf,
suami Maria, atau ayah dari Yesus. (baca Matius 1:5-6,16).
Rut 4:17
tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu,
katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka
menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Selanjutnya, Yesus mengatakan :
Matius 23:11-12
barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan
.
tidak mudah lho bersikap rendah hati, apalagi sampai mau
merendahkan diri seperti layaknya sikap seorang pelayan.
kesadaran bahwa diri kita ini lemah dan bergantung kepada Tuhan
adalah obat mujarab untuk menjauhkan kita dari sikap tinggi hati.
kesadaran bahwa diri kita ini tidak dapat hidup sendiri tetapi
membutuhkan orang lain mencerminkan sikap seorang yang rendah hati.
Semoga permenungan kita hari ini menyadarkan kita untuk bersikap
rendah hati dan mau berbuat baik kepada orang lain.

Efesus 4:2 
hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com