Selasa, 13 November 2018

JAGALAH DIRIMU DAN AMPUNILAH ORANG LAIN














Senin, 12 November 2018 

TITUS 1:1-9 
MAZMUR 24:1-6  
LUKAS 17:1-6 

Injil Lukas hari ini, Yesus mengatakan kepada murid-muridNya : 

HAL PERTAMA 

"Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya (Lukas 17:1). 

Bayangkan sejak dulu Yesus sudah mengatakan akan ada penyesatan dan memperingatkan orang yang melakukan penyesatan. 

Hukuman setimpal yaitu celakalah! bagi orang yang melakukan penyesatan, artinya hal penyesatan ini serius dan hendaknya menjadi perhatian! 

Penyesatan adalah perbuatan yang secara sadar memutar-balikkan kebenaran berdasarkan norma/ajaran kebenaran berlaku, lalu menyatakan atau mengklaim bahwa kebenaran menurut sudut pandang dirinya sendiri itulah kebenaran sesungguhnya. 

Sering terjadi ada yang berpandangan bahwa itu sesat namun disangkal oleh yang lain yang ber-agumentasi bahwa itu tidak sesat. 

Sesat atau tidak sesat, seringkali berawal dari perbedaan penafsiran sesuatu ajaran atau suatu norma yang berlaku. 

Pihak yang banyak pendukungnya dengan keyakinannya menuduh pihak lain telah mengajarkan ajaran sesat. 

Seperti dialami Yesus ketika dituduh menyebarkan ajaran sesat karena yang berlaku saat itu adalah Taurat Musa yang ada di Perjanjian Lama. 

HAL KEDUA 

Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia (Lukas 17:3). 

Yesus mengingatkan para murid agar menjaga diri mereka, dalam hal ini menjaga hati mereka dan bersedia mau mengampuni. 
(hal ini berlaku juga pada diri kita). 

Seringkali kita tidak berani menegor teman kita karena merasa tidak enak hati, takut mereka tersinggung dan marah maka kita lebih memilih masa bodoh dan cuekin saja, dan peduli amat. 

Silahkan anda membaca Kitab Yehezkiel 3:16-21 mengatakan bahwa kita harus menegor , memperingatkan perbuatan salah orang lain dan jika kita tidak lakukan maka Allah akan menuntut pertanggung-jawaban kita. 

Yehezkiel 3:18 
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! — Dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. 

HAL KETIGA 

Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu." 
(Lukas 17:6) 

Menurut literatur, pohon sesawi tingginya bisa mencapai 4 meter dimana burung-burung bersarang padahal biji sesawi bentuknya kecil, artinya proses pertumbuhan dimulai dari sebuah biji yang kecil hingga menjadi sebuah pohon. 

Terbantunlah artinya tercabutlah sampai ke akar-akarnya. 

Kedashyatan iman dikatakan seperti dapat mencabut pohon ara yang terkenal sebagai pohon yang besar dan dapat tertanam di dalam lautan. 

Iman sebiji sesawi hendak dinyatakan bahwa meski iman seseorang masih kecil namun dapat melakukan hal-hal besar jika iman itu dihayati dengan sungguh-sungguh. 

MAKNA RENUNGAN INI 

Kita harus mampu memberikan pengampunan setulus hati kepada orang lain yang melakukan kesalahan dan juga harus berani menegur untuk menyatakan kesalahan orang lain. 

Tentu saja tidak mudah mengampuni seseorang yang telah mengecewakan dan menyakiti hati kita. 

Oleh sebab itu kita memohon kepada Allah untuk menambahkan iman kita agar mampu memberi pengampunan kepada orang lain. 

Dibutuhkan iman sebiji sesawi agar kita mampu melakukan hal-hal besar namun hendaknya dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu. 

Kelihatannya hal pengampunan itu merupakan hal kecil namun coba kita lihat kenyataannya ? sulit lho ... 

Hendaknya kita juga tidak menyesatkan orang lain dengan mengajarkan sesuatu kebenaran yang bukan berasal dari Tuhan tetapi berdasarkan pemikiran kita sendiri. 

Hendaknya kita juga berhati-hati dalam hal menyampaikan nubuatan sebelum diuji kebenarannya dengan memohon Hikmat Allah. 

2 Petrus 1:20-21 
Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. 

Dalam segala hal, hendaknya kita terus waspada dan berhati-hati menjaga sikap dan perilaku serta perbuatan kita agar tidak menjadi batu sandungan, apalagi sampai menyesatkan orang lain. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Syaloom pak pendeta,,saya butuh doa supaya saya sembuh dari penyakit yg saya derita saat ini,,,Tuhan Yesus memberkati amin

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com