Sabtu, 03 November 2018

RUMAH BAPA DI SURGA















Jumat, 2 November 2018 

2 MAKABE 12:43-46 
1 KORINTUS 15:12-34 
MAZMUR 130:1-8  
YOHANES 6:37-40 

2 Makabe 12:45 
Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka. 

Gereja Katolik menetapkan hari ini untuk mengenang arwah semua orang beriman.

Mendoakan orang telah meninggal dunia (=arwah) untuk memohon pengampunan kepada Tuhan atas arwah tersebut. 

Menurut ajaran Katolik, mereka yang meninggal dunia masuk ke api penyucian (=purgatorium); proses permurnian atas dosa-dosa yang belum diakui di saat-saat nafas terakhir menjelang kematian. 

Umat kristen non katolik tidak percaya adanya purgatorium sebab mereka yakin setiap orang meninggal dunia menanti sampai hari penghakiman diadili; apakah masuk Neraka atau Surga. 

1 Tesalonika 4:16-17 
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. 

Alangkah bijaksana, kita tidak berdebat tentang penafsiran ayat2 Firman Tuhan yang berbicara mengenai Purgatorium itu ada atau tidak ada. 

Mari dalami Firman Tuhan dan memohon hikmat Tuhan agar kita dibukakan suatu pengertian kebenaran Firman Tuhan. 

Yang terutama menjadi fokus kita adalah hiduplah di dalam kebenaran Tuhan agar kita tidak berbuat dosa dan sekiranya sampai berbuat dosapun kita segera mau mengakui dosa dan memohon ampun kepada Tuhan serta bertekad tidak akan mengulangi berbuat dosa lagi. 

Perjuangan kita melawan dosa akan terus berlangsung sepanjang hidup kita sampai meninggalkan dunia ini. 

Supaya pada saat kita meninggalkan dunia ini, kita dalam keadaan bersih; pikiran dan hati bersih; tangan dan kaki kita bersih tidak berbuat kejahatan karena kita menjaga kekudusan. 

Soal ada atau tidak ada Purgatorium, itu tidak perlu diributkan. 
Bukankah mendoakan orang mati (=arwah) termasuk perbuatan baik? 

Persoalan, apakah arwah mendapatkan pengampunan dosa atau tidak; semua itu tergantung kebijaksanaan Tuhan. 

Mazmur 130:2-4 
Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telingaMu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. Jika Engkau, ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi padaMu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. 

Kita yang masih hidup hanya berharap Kerahiman Allah mengampuni arwah yang kita doakan. 

Bahkan kita yang masih hidup ini butuh didoakan orang lain dan kitapun berdoa buat orang lain.

Yakobus 5:16 
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. 

Kita yakin dan percaya bahwa Tuhan Allah menghendaki kita manusia berjuang untuk menjaga kekudusan sampai pada akhir hayat. 

Kematian atau meninggalkan dunia ini hanyalah meninggalkan tubuh jasmani yang fana ini dan akan dibangkitkan agar beroleh hidup kekal di Surga. 

Yohanes 6:39-40 
Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikanNya kepadaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." 

Oleh sebab itu, mari saudara/i-ku dalam Yesus Kristus, bergegaslah tanggalkan segala beban dosa dan bersihkan serta sucikan roh kita agar kelak kemudian hari tiba waktunya maka roh kita bersatu dengan Roh Allah tinggal di rumah abadi, rumah yang Bapa Surgawi sediakan buat kita tempati. 

Dunia atau bumi ini bukanlah tempat kita selama-lamanya tetapi hanya sementara saja; maka dari itu jangan bangun rumah yang super mewah di bumi ini sebab akan kita tinggalkan semuanya dan tidak bisa dibawa ketika kita meninggalkan bumi ini 

Kita semua pasti sudah tahu dan ngerti kebenaran ini dan janganlah tenggelam dalam kesenangan dan kenikmatan dunia yang hanya sesaat saja; hanya sekian puluh tahun saja bisa dinikmati. 

Rumah kita di Surga jauh lebih sempurna dapat kita nikmati untuk selama-lamanya 
Ayo, kita persiapkan keberangkatan kita menuju rumah kita di Surga. Amin. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com