Minggu, 11 November 2018

MENGABDILAH KEPADA ALLAH












Sabtu, 10 November 2018 

FILIPI 4:10-19 
MAZMUR 112:1-2,5-6,8-9 
LUKAS 16:9-15 

Lukas 16:13 
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. 
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. 

Mamon berasal dari bahasa Aram yaitu "mamona" berarti kekayaan atau uang. Namun seringnya mamon dikonotasikan cinta uang, bahkan ada yang menyebut mamon adalah "dewa uang." 

Memiliki uang adalah tidak salah sebab kita membutuhkan uang dalam hidup ini tetapi seringkali uang menguasai hati dan pikiran seseorang sehingga amat sangat tergantung pada uang. 

Firman Tuhan mengingatkan bahwa

Matius 6:21 
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 

1 Timotius 6:10 
Akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 

Dikatakan bahwa akibat cinta uang : 
1) menyimpang dari iman 
2) menguasai diri seseorang 
Mengapa bisa terjadi demikian? 

Ada yang mengatakan bahwa uang hanya kalah dari Tuhan saja, artinya uang nomor 2 menguasai diri seseorang; bahkan bisa menjadi nomor 1 bila orang tersebut tidak beriman kepada Tuhan. 

Sikap seseorang terhadap uang : 
1) terpikat dan dikuasai uang 
2) mendua hati; satu sisi dikuasai uang 
     satu sisi lainnya beriman pada Tuhan 
3) tidak dikuasai uang 

Peringatan Yesus dalam bacaan Injil hari ini terhadap mamon atau dikuasai uang, hendaknya kita dengarkan dan perhatikan sungguh-sungguh agar kita tidak dikuasai mamon atau mendua hati kepada Tuhan. 

Ciri-ciri seseorang mendua-hati : 
1) ia beriman kepada Yesus Kristus 
2) menjalani hidup menurut prinsip dunia 
3) uang nomor 1, iman nomor 2 

Orang ini beribadah atau mengikuti misa ekaristi di Gereja pada hari minggu, terkadang ada juga yang ikut koor atau ikut komunitas rohani tetapi tujuannya untuk kepentingan bisnis, networking, yach ujung-ujungnya uang alias duit. 
Bahkan lebih ironi lagi, ada yang "menjual nama Yesus" untuk mendapatkan uang. 

Orang mendua-hati biasanya sepintas terlihat ia seorang yang rohani. 
Hanya waktu yang akan menguak tabir sesungguhnya, siapa dirinya? 

Seperti halnya orang-orang Farisi. 
Mereka menjadi hamba uang padahal kebanyakan dari mereka adalah ahli Taurat dan menjabat sebagai imam. 
Yesus menegur perilaku mereka. 

Lukas 16:14-15 
Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. 

Berbeda dengan orang yang cinta uang atau dikuasai uang sebab biasanya orang ini tidak suka hal-hal rohani, bahkan ia jarang ke Gereja meski ia sudah dibaptis sebagai umat kristiani. 

Bahkan yang ekstrim, ia tinggalkan Tuhan; imannya mati sebab tujuan hidupnya adalah uang, uang, dan uang. 

Ada satu hal menarik ketika Yesus katakan : ikatlah persahabatan dengan mamon yang tidak jujur padahal Yesus juga katakan agar kita tidak mengabdi kepada Mamon. Apa maksudnya? 

Lukas 16:9 
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. 

Orang yang dikuasai Mamon biasanya berusaha atau bekerja sangat rajin untuk mendapatkan uang yang diinginkannya. 
Seringkali mereka bekerja keras sampai lupa makan dan kurang tidur. 

Kita menjadi sahabat Mamon tetapi kita tidak mengabdi kepada Mamon karena kita hanya mengabdi kepada Allah. 

Pertama 
Kita mencontoh kerja keras orang-orang yang mengabdi kepada Mamon dalam pekerjaan-pekerjaan rohani seperti halnya tugas pelayanan dan tugas perutusan dengan sepenuh hati dan optimal. 

Kedua 
Kita menggunakan segala hal duniawi untuk tujuan menolong/menopang kita melakukan pelayanan dan perutusan. 

Mamon atau uang sangat diperlukan untuk membiayai kegiatan pelayanan rohani dan kegiatan perutusan rohani. 

Mamon yang tidak jujur 
Kita tidak tahu darimana asal muasal uang yang kita terima dari donatur dan ada kemungkinan uang tersebut berasal dari hasil usaha yang tidak benar atau dari hasil kejahatan (korupsi, dsbnya). 

jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi 

Mamon atau uang yang ada pada kita; apakah itu uang hasil pekerjaan benar maupun uang yang kita terima dari donatur yang kita tidak tahu asal-usulnya ia mendapatkan uang tersebut. 

Jika uang tersebut tidak dapat menolong lagi untuk kegiatan pelayanan rohani berarti kita telah memaksimalkan uang sepenuhnya untuk pelayanan rohani maka kita mendapat upah yaitu diterima di dalam kemah abadi alias Surga. 

Semoga kita umat kristiani tidak tunduk atau tidak dikuasai dan tidak mengabdi kepada Mamon (=kekayaan atau uang). 

Sampai akhir hayat hendaknya kita tetap mengabdi kepada Tuhan Allah saja dalam segala perubahan situasi/keadaan hidup di dunia ini. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com