Rabu, 21 November 2018

SIKAP HIDUP ORANG KRISTIANI











Rabu, 21 November 2018 

WAHYU 4:1-11 
MAZMUR 150:1-5
LUKAS 19:11-28

Lukas 19:11 
Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataanNya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan

Saat itu Yesus beserta murid2Nya berada di kota Yerikho, dekat kota Yerusalem dan orang-orang mengikuti Yesus menyangka Yesus menuju Yerusalem untuk menjadi raja, Kerajaan Allah membebaskan negeri mereka dari jajahan bangsa Romawi. 

Melalui Lukas 19:11 ini kita mengetahui harapan mereka terhadap Yesus dan juga dari kedua ayat berikut ini: 

Kisah 1:6 
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" 

Lukas 24:21 
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. 

Menanggapi harapan orang-orang Yahudi (termasuk ke-12 muridNya) maka Yesus menggunakan situasi dan keadaan masyarakat saat itu dalam perumpamaan untuk menjelaskan tentang Kerajaan Allah dan KebenaranNya. 

Perumpamaan tentang uang mina sangat dalam maknanya yang dapat kita pelajari dan mengambil hikmatnya. 

Kita mau merenungkan salahsatu makna dari perumpamaan uang mina ini sebagai bahan permenungan dan intropeksi diri kita sebagai umat kristiani yang percaya kepada Yesus Kristus. 

Kita mau fokus pada sikap ketiga hamba seorang bangsawan yang memberikan masing-masing satu mina kepada 10 hambanya sebelum ia berangkat menuju sebuah negeri untuk dinobatkan menjadi raja disitu. 

Lukas 19:12-13 
Yesus berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali. 

Bangsawan dinobatkan menjadi raja adalah Yesus sedangkan kesepuluh hamba bangsawan itu adalah mewakili orang-orang yang percaya kepada Yesus. 

Tetapi ayat berikutnya dikatakan bahwa : 
Orang-orang sebangsanya membenci bangsawan itu, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami (Lukas 19:14). 

Ini gambaran dari Yesus yang ditolak oleh orang-orang sebangsanya yakni bangsa Yahudi padahal Yesus datang untuk menyelamatkan mereka. 

Yohanes 1:11 
Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya. 

Konsep pemikiran orang-orang Yahudi tentang datangnya seorang raja yang akan menyelamatkan mereka ternyata berbeda dan bertolak-belakang dengan rencana Allah menyelamatkan mereka. 

Begitu juga dengan kita umat kristiani. 
Jika konsep kita tentang keselamatan berdasarkan pemikiran dan harapan kita maka dapat dipastikan kita mengulangi kesalahan orang-orang Yahudi terhadap Yesus yang terjadi 2000an tahun lalu. 

Mari kita periksa diri masing-masing. 

Bukankah seringkali kita memperalat Yesus untuk memenuhi semua keinginan kita dan menempatkan Yesus sebagai Penyelamat tatkala kita berada dalam keadaan sulit sehingga kita menderita? 

Tidak banyak orang kristiani yang memberikan dirinya untuk dirajai atau dikuasai sepenuhnya oleh Yesus Kristus. 

Di dunia ini, seorang raja berhak untuk menguasai seluruh hidup rakyatnya. 
Nasib rakyatnya ditentukan oleh rajanya. 

Bukankah kita mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat !!! 
Tetapi mengapa kita seringkali menolak diatur dan dikuasai Yesus. 

Kita mau mengatur hidup kita sendiri. 
Kita cenderung mengabaikan perintah Yesus dan bertentangan dengan kehendak Yesus di dalam hidup kita. 

Kita hanya membutuhkan Yesus di saat sedang terjepit berbagai masalah hidup dan keadaan hidup kita sedang susah. 

Itu sebabnya di dalam perumpamaan uang mina, Yesus mengatakan 2 hal

Hal Pertama 
Setiap orang diberi kepercayaan untuk mengelola satu tugas (=satu uang mina) dan bertanggung-jawab menghasilkan sesuai yang dikehendaki Tuhan Yesus 

Hal Kedua 
Menunjukkan sikap orang menanggapi dan melaksanakan perintah Tuhan Yesus 

Upaya ketiga hamba ini merupakan gambaran sikap orang yang percaya pada Yesus Kristus melaksanakan perintah dan kehendak Yesus. 

Apakah kita termasuk orang kristiani menghasilkan 10 uang mina, 5 uang mina atau tidak menghasilkan samasekali? 

Pertama 
Orang Kristiani menghasilkan 10 uang mina menunjukkan dirinya sepenuh hati melaksanakan perintah Yesus 

Tipe orang ini mengakui kedaulatan Allah dengan segenap hati dan pikirannya. 
Dia membiarkan dirinya dikuasai oleh Allah sepenuhnya sebab dia yakin Allah menyelamatkan dan memberikan dirinya hidup kekal asalkan ia taat dan setia. 

Wahyu 4:11 
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan." 

Orang ini tujuan hidupnya hanya satu yakni hidup kekal di Surga dan percaya bahwa melalui Yesuslah maka ia akan tiba di rumah Bapa di Surga. 

Yohanes 14:1-2 
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 

Orang ini segenap hati melaksanakan perintah Yesus dan bertanggung-jawab atas tugas yang diembannya. 

Mazmur 119:10 
Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintahMu. 

Dia akan berupaya optimal menghasilkan buah yang dapat dirasakan oleh banyak orang yang dilayaninya. 

Yohanes 15:8 
Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu. 

Kedua 
Orang Kristiani menghasilkan 5 uang mina menunjukkan dirinya tidak sepenuh hati melaksanakan perintah Yesus sebab masih dipengaruhi keinginan diri sendiri 

Tipe orang ini persis dikatakan Yesus: 
Lukas 16:13 
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. 

Orang ini mendua-hati karena tidak mampu mengendalikan hawa nafsu kedagingannya mau menikmati dunia. 

Ada keraguan didalam dirinya; apakah Surga itu nyata benar adanya sedangkan di dunia ini tersedia segala kenikmatan yang secara kasat mata terlihat dan bisa dinikmati sepuas-puasnya. 

Orang ini mau terlibat dalam pelayanan rohani dan menghasilkan buah pelayanan namun buahnya asam, tidak manis sebab terkontaminasi oleh pengaruh dunia. 

Dia melayani tetapi terselip kepentingan mencari keuntungan buat dirinya. 
Tidak sedikit 'menjual Firman Tuhan' untuk mendapatkan uang bagi dirinya. 

Termasuk didalamnya adalah orang yang melayani mencari pujian, populeritas, atau mengejar jabatan fungsional di gereja atau di komunitas rohani. 

Hasil dari pelayanannya terlihat ada tapi tujuan pelayanannya yang utama untuk kemuliaan dirinya. 

Roma 16:18 
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya. 

Tipe orang ini biasanya terjadi akibat tidak tekun membangun relasi intim dengan Tuhan sehingga baju zirahnya terbuka disusupi keinginan kedagingan. 

Orang ini mesti memiliki hati hamba yang tidak mencari upah tetapi berbakti penuh menyerahkan hidupnya kepada tuannya. 
(baca Lukas 17:7-10). 

1 Korintus 7:22-23 
Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayananNya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hambaNya. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. 

Ketiga 
Orang Kristiani tidak menghasilkan samasekali menunjukkan keterikatan dan terbelenggu keinginan diri sendiri 

Tipe orang ini mengaku percaya kepada Yesus hanya sebatas dimulut saja atau sebatas pengakuan status sebagai orang kristiani sedangkan hati dan pikirannya sepenuhnya tertuju pada keduniawian. 

Motivasi dan tujuan hidupnya sangat jauh bertolak-belakang dengan yang diajarkan Yesus tentang keselamatan dan kehidupan kekal. 

Lihatlah orang kristiani yang diperbudak oleh uang/harta dunia dan kesenangan atau kenikmatan kedagingannya. 

Yesus hanya diperalat olehnya agar saat ia mati nanti ada Yesus menyelamatkan dirinya sesuai janji Allah bahwa setiap orang percaya pasti masuk Surga. 

Yohanes 3:16 
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com