Selasa, 27 November 2018

MEMBERI MENUNJUKKAN KEMURAHAN HATI










Senin, 26 November 2018 

WAHYU 14:1-5  
MAZMUR 24:1-6 
LUKAS 21:1-4 

Lukas 21:3 
Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 

Injil Lukas hari ini mengenai persembahan dari orang-orang kaya dan persembahan dari seorang janda miskin. 

Janda miskin memberi persembahan uang tidak sebesar persembahan orang kaya namun ia memberi dari seluruh hasil nafkahnya yakni sebanyak dua peser. 

Mengapa Yesus mengatakan bahwa persembahan dari janda miskin lebih banyak dari persembahan orang-orang kaya padahal kenyataannya dari nominal uangnya maka orang-orang kaya justru memberi uang lebih banyak jumlahnya? 

Mari kita dengar alasan Yesus yaitu: 

Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya (Lukas 21:4). 

Ada dua hal yang Yesus tekankan: 
1) memberi dari kekurangan 
2) memberi seluruh nafkahnya 

Pada umumnya, kita mau memberi dari kelebihan dan bukan dari kekurangan bahkan kita cenderung merasa masih kurang, bukan merasa sudah kelebihan. 

Pertanyaannya adalah : 
Mengapa "memberi" terutama dalam hal memberi uang, menjadi hambatan besar bagi kebanyakan orang? 

Ada banyak alasan kenapa sulit untuk memberi padahal kita tahu Firman Tuhan menganjurkan, banyak memberi daripada banyak menerima ( Lukas 6:36, 38a). 

Salahsatu alasan seseorang sulit mau memberi adalah disebabkan mencintai dirinya sendiri selain beralasan merasa dirinya masih kekurangan sehingga ia tidak bisa memberi kepada orang lain. 

2 Timotius 3:2a 
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. 

Kedua alasan ini adalah penyebab utama seseorang tidak mau memberi kepada orang lain atau dengan katalain ia bukan seorang yang murah hati padahal Tuhan menghendaki kita bermurah hati. 

Lukas 6:36 
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati 

Tuhan tahu; apakah kita memberi dengan setulus hati atau ada maksud tertentu untuk keuntungan diri sendiri. 
Jadi, orang murah hati adalah orang yang memberi dengan setulus hati. 

Itu sebabnya kenapa Yesus mengatakan bahwa ketika kita memberi sedekah maka hendaknya jangan sampai tangan kirimu tahu apa yang dilakukan tangan kananmu untuk menyatakan ketulusan hati ketika memberi sesuatu kepada orang lain. 

Matius 6:3-4 
Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 

Selanjutnya, 

Hal lain dapat kita pelajari dari sikap hati janda miskin memberi persembahan uang dengan sepenuh hati sedangkan orang kaya tidak sepenuh hati. 

Memberi dari seluruh nafkah dan bukan dari sebagian nafkah menunjukkan sikap hati yang dikehendaki Tuhan ketika kita memberi persembahan di Gereja. 

Tuhan tidak melihat seberapa banyak jumlah uang persembahan kita tetapi Tuhan melihat ketulusan hati kita menghargai Tuhan. 

Bukankah Tuhan yang memberkati kita sehingga kita mendapatkan rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. 

Memberi persembahan adalah salahsatu bentuk ungkapan syukur kita atas segala berkat yang kita terima dari Tuhan. 

Dengan demikian ketika kita memberi maka tidak bermaksud untuk keuntungan diri sendiri kecuali hanya ungkapan syukur atas segala kebaikan Tuhan yang senantiasa memberkati hidup kita. 

Orang yang suka memberi menunjukkan dirinya tidak serakah mengumpulkan uang dan harta dunia hanya untuk dirinya sendiri tetapi ia mau berbagi kepada orang lain. 

Maka dari itu kita mesti memiliki hati yang berbelas kasihan terhadap orang lain supaya kita bisa menjadi orang yang murah hati karena kerelaan hati memberi kepada orang lain. 

Yesaya 1:13a 
Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagiKu. 

Marius 12:7a 
Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan... 

Ketidak-tulusan hati ketika memberi persembahan disebabkan ada dosa yang menghalangi seseorang mau memberi dengan segenap hati. 

Habel memberi persembahan kepada Allah dengan segenap hati sedangkan Kain tidak segenap hati (Kejadian 4:3-12). 

Sekali lagi dinasehati dan jangan lupa bahwa memberi persembahan hendaklah setulus hati sebab Tuhan tahu semua motivasi dan tujuan kita ketika memberi. 

Mazmur 24:3-4 
"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 

Orang yang murni hatinya akan berbuat kebaikan dengan tangan yang bersih, artinya tidak mencari keuntungan sendiri. 

Semoga permenungan kita hari ini dengan belajar dari sikap janda miskin yang memberi segenap hatinya maka kita juga berbuat demikian yakni memberi segenap hati dan setulus hati. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com