Rabu, 14 November 2018

JADILAH HAMBA TUHAN YANG BERKENAN











Selasa, 13 November 2018 

TITUS 2:1-8,11-14 
MAZMUR 37:3-4,18,23,27,29 
LUKAS 17:7-10 

Lukas 17:7 
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 

Bacaan Injil Lukas hari ini mengenai perikop Tuan dan hamba. 
Yesus mengatakan : seorang majikan memperlakukan hambanya sesuai kehendaknya saja dan seorang hamba hanya bekerja untuk menyenangkan hati tuannya dan memasrahkan hidupnya pada kebijaksanaan tuannya/majikannya.
(baca Lukas 17:1-10). 

Lukas 17:10 
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. 

Ayat ini adalah ayat pegangan yang harus di patri di pikiran dan di hati seseorang yang bersedia untuk melakukan tugas-tugas pelayanan yang diperintahkan Tuhan di sepanjang hidupnya. 
artinya :
menjadi hamba Tuhan itu harus tulus hati dan dengan segenap hati. 

Ada  orang dengan gagah berkata bahwa "saya ini hamba Tuhan" namun maaf perilakunya seperti majikan yang minta dilayani padahal seharusnya ia melayani. 

Jujur saja nich, 
kita ini cenderung lebih senang dilayani daripada melayani; demikian juga kita maunya selalu diperhatikan daripada memberikan perhatian kepada orang lain, maunya banyak menuntut hak daripada melakukan kewajiban, maunya mengejar jabatan daripada melakukan tugas jabatan dan masih banyak lagi lainnya. 

Injil hari ini menghantam egoisme dalam diri kita sehingga dapat menyurutkan niat mau melayani jika masih merasa berat melepaskan kebiasaan minta dilayani daripada melayani. 

Melayani dimulai dari dalam keluarga. 
Bagaimana sikap hati kita melayani diantara sesama anggota keluarga. 

Kita bisa baca Titus 2:1-10 mengajak kita agar bertindak bijaksana melakukan kewajiban sebagai orangtua, orang yang lebih tua dan orang yang lebih muda. 

Jika kita telah berhasil melaksanakan tugas pelayanan di keluarga maka dapat dikatakan kita akan mampu melakukan tugas pelayanan diluar keluarga; di lingkungan, di wilayah, di paroki, di komunitas, di masyarakat. 

Sebab inti pokok pelayanan itu adalah memberi diri untuk melayani orang lain diluar diri kita sendiri. 

Oleh sebab itu, Yesus mengingatkan bahwa harus memiliki sikap kerendahan hati sebab kita harus menyadari bahwa pelayanan yang kita lakukan adalah kewajiban yang memang seharusnya kita kerjakan dan bukan menuntut balas jasa sebab kita telah melayani. 

Kita pikir motivasi kita sudah benar dan tidak ada tujuan buat kepentingan diri sendiri namun sering terjadi tersembunyi keinginan mengharapkan mendapatkan balas jasa di balik pelayanan dan hal ini hanya kita dan Tuhan saja yang tahu. 

Seringkali kita kecewa, kesal, marah ketika sudah capek lelah melayani eh malah dilecehkan, diomongin orang yang menyakitkan hati kita. 

Kalau sudah begini, pertanyaannya :
apakah kita tetap mau melayani atau muntaber (mundur tanpa berita) atau mutung alias ogah lagi pelayanan? 

Yach memang melayani itu SULIT. 

Itu sebabnya kita kudu mesti ingat ayat pegangan diatas Lukas 17:10 
... kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. 

Kita hendaknya tetap bertahan terus melayani walau balasannya terkadang sangat menyakitkan hati sebab Tuhan akan membalas kerelaan kita melayani. 

Matius 25:21 
Maka kata tuannya itu kepadanya: baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 

Melakukan tugas pelayanan tidaklah selalu menerima perlakuan menyesakkan hati namun banyak juga sukacita yang kita dapatkan. 

Sebab kita mengimani Firman Allah yang mengatakan : 

Mazmur 126:5-6
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

Semoga kita boleh bergembira ketika sedang melakukan segala aktifitas termasuk tugas-tugas pelayanan dengan setulus hati, hanya untuk menyenangkan Tuhan. 

Mazmur 37:3-4 
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri, berlakulah setia, bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. 

Dalam melakukan tugas pelayanan maka hendaknya kita memiliki hati sebagai hamba yang semata-mata menyenangkan tuan kita yakni Tuhan Allah. 

Seorang hamba tidak menuntut hak-nya sebab yang ada hanyalah kewajiban yakni melakukan tugas pelayanan dan tugas perutusan. 

Kita ini sudah dibeli dan ditebus oleh Darah Yesus diatas Salib. 

1 Korintus 7:22-23 
Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayananNya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hambaNya. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com