Minggu, 31 Maret 2019

DOA ORANG FARISI

Sabtu, 30 Maret 2019

HOSEA 6:1-6 
MAZMUR 51:3-4,18-21 
LUKAS 18:9-14  

Bacaan Injil Lukas hari ini, Yesus memberikan perumpamaan doa orang farisi dan doa pemungut cukai, untuk menjelaskan tentang orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah orang lain. 

Lukas 18:9-10
kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 

kita bisa baca, bagaimana cara berdoa orang farisi : 

Lukas 18:11
orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. 

Memang, kecenderungan menganggap diri sendiri adalah benar dan orang lain adalah tidak benar, merupakan kebiasaan yang harus dihilangkan, sebab jika tidak, akan menjadi sombong rohani. 

Kebiasaan orang Farisi mengungguli diri sendiri karena mereka tidak rendah hati. 
biasanya mereka bersikap begitu, karena memiliki kelebihan dan kehebatan prestasi diri sehingga merasa sudah hebat dan menganggap orang lain masih dibawah level dirinya. 

Di jaman sekarang ini, masih terlihat seperti sikap orang Farisi biasanya mereka tidak mau bergaul dengan orang lain yang dianggapnya masih dibawah level dia dan tidak menguntungkan dirinya sehingga mereka enggan bergaul dan berelasi. 

Memilih-milih teman adalah cikal bakal menjadi orang Farisi sebab biasanya mereka ada motivasi untuk kepentingan sendiri dan jika teman tersebut tidak menguntungkan dirinya maka ia enggan melanjutkan relasi pertemanan. 

sebetulnya, 
apa sih yang perlu di sombongkan ?
apakah hanya mau berteman bila ada urusan duit, urusan bisnis? dan biasanya akan mempengaruhi cara berdoa, cara membangun relasi dengan Tuhan. 

Tuhan dijadikan objek kepentingan diri sendiri, hanya berdoa jika membutuhkan pertolongan Tuhan, sama seperti cara ia begaul, ia hanya mau berteman bila ada manfaat kepentingannya. 

Selama ia belum memerlukan orang lain, belum butuh Tuhan maka ia tidak akan mau ber-relasi dan terhadap Tuhan juga ia enggan berdoa, ia tidak akan tertarik mengenal Tuhan, demikian juga ia tidak tertarik mengenal diri seseorang sepanjang tidak berguna bagi kepentingan dirinya. segala-galanya hanya karena uang, bisnis, dan kekayaan materi. 

Andaikata berdoa juga, cara berdoanya juga cenderung seperti doa orang Farisi. 

sesungguhnya, Yesus memberi contoh dari perumpamaan ini supaya kita meniru dan mencontoh sikap doa pemungut cukai. 

Lukas 18:13
tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 
Sadarilah bahwa diri kita ini rentan dengan dosa karena kecendrungan egoisme diri kita sangat tinggi sehingga seringkali kita tidaklk dapat mengendalikan dan akibatnya kita berbuat dosa melanggar kehendak Allah. 

Setiap hari kita kudu harus meminta ampun kepada Allah atas perbuatan, perkataan, pikiran yang kita lakukan ....Jika kita menilik lebih detail firman Allah, hampir dapat dipastikan perbuatan bertentangan dengan kebenaran Allah seringkali kita lakukan. 

Mungkin ada orang yang complain merasa dirinya bersih dari dosa namun hati-hati, jangan sampai merasa diri benar (seperti orang farisi) eh ternyata di mata Tuhan, kita berdosa. 

Matius 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 
JADI, 
Lebih baik kita bersikap rendah hati dan mawas diri serta menyadari bahwa diri kita ini masih banyak kekurangan dan kelemahan sehingga kita terus-menerus merasa perlu mendekatkan diri kepada Tuhan dan akan memohon ampun setiap hari supaya jalan hidup kita semakin disempurnakan Allah. 

Lukas 18:14
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak.sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. 



Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com