Kamis, 21 Maret 2019

HIDUPLAH DI DALAM KEBENARAN TUHAN (BAGIAN-1)


Kamis, 21 Maret 2019

YEREMIA 17:5-10  
MAZMUR 1-4,6
LUKAS 16:19-31 

Bacaan Injil Lukas hari ini mengenai perumpamaan tentang orang kaya dan pengemis Lazarus yang miskin. 

Dikisahkan bagaimana kehidupan orang kaya dan Lazarus semasa hidup di dunia dan kemudian mereka meninggal dunia. 
terlihat kontras perbedaan yang mereka alami ketika di dunia dan setelah meninggalkan dunia. 

Orang kaya hidupnya mewah semasa hidupnya di dunia. 

Lukas 16:19 
Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 

Lazarus sangat menderita hidupnya di dunia dimana badannya penuh borok dan seringkali kelaparan. 

Lukas 16:20 
Ada seorang pengemis bernama Lazarus, 
badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu. 

Sebaliknya keadaan mereka berubah setelah meninggal dunia. 

Lukas 16:23 
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. 
Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut  ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 

Apa yang salah dari kejadian ini? 

Lukas 16:31 
Kata Abraham kepadanya : 
j
ika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang 
yang bangkit dari antara orang mati.


Dari ayat ini dapat kita ketahui bahwa orang kaya dan saudaranya 
tidak mau mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, artinya 
tidak mau mendengarkan taurat Musa dan kitab nabi. 

Orang kaya tersebut menyesal kenapa semasa hidupnya 
tidak mau mendengar firman Allah, bisa dikatakan begitu dan ia me
mohon kepada Abraham supaya mengingatkan saudaranya yang masih hidup supaya bertobat. 

Lukas 16:27-28 
Kata orang itu: kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari bacaan ini ? 

mbok sadar lho, baca Alkitab dan lakukan apa yang tertulis di Alkitab !!! 
stop perdebatan yang mengatakan : 
meski aku tidak baca Alkitab tetapi aku banyak melakukan 
banyak perbuatan baik sedangkan kamu yang katanya 
baca Alkitab tetapi perbuatan baikmu tidak seperti aku. 

Kita membaca Alkitab, untuk mengetahui dan mengenal 
apa yang Tuhan kehendaki, agar supaya kita mentaati dan 
berbuat seperti yang dikehendaki Tuhan melalui Alkitab. 

Jika kita tidak membaca Alkitab, 
sangat rentan kita menggunakan pembenaran diri sesuai 
apa yang kita klaim sebagai kebenaran. 
dan pada akhirnya kita pikir sudah berbuat kebaikan 
berdasarkan kebenaran kita sendiri, bukan kebenaran 
berdasarkan Tuhan yang tertuang dalam Alkitab. 

Memang Alkitab, bukanlah satu-satunya sumber kebenaran 
Tuhan sebab banyak cara yang bisa Tuhan lakukan untuk 
menyampaikan kehendakNya, yaitu Tuhan bisa mewahyukan 
kepada pribadi tertentu (bisa kepada rohaniwan dan umat) 
dan melalui gereja yakni melalui magisterium yang dapat 
dipertanggung-jawabkan kebenaran yang diajarkan kepada umat. 

Tetapi intinya yang hendak disampaikan bacaan Injil hari ini 
adalah kita diminta untuk mau mendengarkan firman Tuhan, 
baik yang tertulis melalui Alkitab, maupun melalui wahyu Tuhan. 

Kemudian kita meyakini kebenaran Tuhan untuk kita lakukan 
semasa kita hidup di dunia ini, agar supaya kita beroleh 
kehidupan kekal bersama Tuhan. 

Penyesalan setelah kita meninggalkan dunia ini terlambat 
menurut firman Tuhan ini : 
Lukas 16:25-26 
Abraham berkata: anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. 

Menurut ajaran gereja katolik, 
kita yang masih hidup di dunia ini diminta untuk mendoakan 
mereka yang sudah meninggal dunia yang berada dalam 
"api pencucian" (=vulgatori) memohon kerahiman Tuhan 
agar mereka diampuni segala dosanya. 

Namun lebih baik kita sendiri yang menjaga perilaku hidup kita 
semasa hidup di dunia ini agar sesuai dengan kehendak Tuhan 
daripada mengharapkan doa orang lain belum tentu 
dikabulkan. 

Oleh sebab itu, tidak perlu iri hati kepada orang kaya yang hidupnya mewah dan bergelimang kesenangan duniawi dan tidak perlu kita bertanya kepada Tuhan : kenapa hidupku menderita padahal 
sudah berusaha hidup sesuai kebenaran Tuhan sedangkan 
orang lain yang berbuat ketidak-benaran malah semakin hari semakin k
aya dan hidupnya senang dan kenapa Tuhan tidak 
menghukum mereka? 

Seperti itu yang sering terdengar keluhan orang-orang beriman 
yang merasa hidupnya "kekurangan" karena menempuh cara menaati kebenaran firman Tuhan dan membandingkan dirinya 
dengan orang kaya yang senang hidupnya. 
pengemis Lazarus adalah contohnya dimana semasa di dunia 
hidup menderita tetapi setelah meninggal dunia, hidupnya senang. 

Jangan tidak percaya pada kebenaran bacaan Injil hari ini 
daripada nanti menyesal ternyata betul terjadi seperti 
kisah Lazarus dan orang kaya ini. 

Amsal 13:13 

Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan 

Mazmur 1:1-2 
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang 
merenungkan Taurat itu siang dan malam. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com