Senin, 25 Maret 2019

KABAR SUKACITA MARIA

Senin, 25 Maret 2019

YESAYA 7:10-14;8:10  
MAZMUR 40:7-11 
LUKAS 1:26-38 

Gereja Katolik menetapkan sebagai Hari Raya Kabar Sukacita tentang malaikat Gabriel memberi kabar kepada Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki padahal ia belum menikah dengan Yusuf , tunangannya. 

Lukas 1:28, 31
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 
sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 

Mengapa disebut kabar sukacita padahal berita tersebut sangat mengejutkan dan dampaknya akan terkena hukaman rajam karena punya anak sebelum menikah? 

Maria bersedia menerima kenyataan akan mengandung dan berkata: 
Lukas 1:38
Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." 

Apa yang membuat Maria memiliki iman yang besar karena bersedia menerima keadaan dirinya akan mengandung dan akan melahirkan ?  

Pertanyaan lainnya adalah :
Seberapa dalam kita memaknai apa yang Maria katakan apa yang membuat Maria memiliki iman yang besar? 

Kita tidak banyak dapat menggali kisah Maria di dalam Alkitab tetapi paling tidak dari pengalaman iman Maria, dapat kita ketahui bahwa : 

Hal Pertama 
Maria adalah orang yang terbuka hatinya 
menerima sesuatu hal yang baru dalam hidupnya. 

Maria mempercayai Malaikat Gabriel 
padahal Maria belum mengenal siapa itu Malaikat Gabriel ? 

Bayangkan, jika hal itu terjadi pada diri kita, semudah itukah kita mempercayai berita tentang Allah yang dibawakan oleh seseorang; apakah beritanya dari seorang Pastor atau dari Pewarta/Penginjil, atau dari Katekis/Pengajar rohani? 

Apalagi berita tersebut jika kita terima akan menimbulkan masalah pada diri kita, atau minimal akan merepotkan diri kita..biasanya tidak mudah menerima tetapi berbeda dengan Maria, bersedia menanggung akibat karenamengandung sebelum nikah? wow, bayangkan betapa menakutkan akibatnya . . . 

Hal Kedua 
Maria mau mempercayai hidupnya di tangan Allah. 

Betapa mengagumkan iman Maria pada Allah dan tidak saja Maria memiliki iman percaya kepada Allah tetapi juga Maria memiliki iman berserah kepada Allah 
juga sekaligus memiliki iman penuh pengharapan kepada Allah 
Keyakinan Maria pada Allah begitu besar dan nampak dari perkataannya bahwa :  "aku ini hamba Tuhan, ..." 

Maria betul-betul berlaku sebagai seorang hamba Tuhan, yang menyerahkan hidup  kepada Tuhan. Seorang hamba yang melayani tuannya dengan segenap hati dan tuannya itu adalah Allah. 

Hal Ketiga 
Maria setia dan taat pada penggilannya sebgai hamba Tuhan. 

Terlihat dari sikap Maria menanggung derita, bukan hanya saat mengandung Yesus, tetapi hingga Yesus di Salib, dikuburkan, dan mengalami Kebangkitan. 

Kita ketahui di perikop berikutnya, beberapa kali Maria menyimpan segala sesuatu yang terjadi pada diri Yesus, di dalam hatinya, artinya ia tidak komplain 
dan bertanya : mengapa atau kenapa? 

Lukas 2:19 
Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 

Lukas 2:51  
lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan
semua perkara itu di dalam hatinya. 

Ketiga hal tersebut sangat menonjol dari sikap Maria patut kita contoh teladannya. dan semoga kita juga berbuat seperti Maria. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com