Rabu, 27 Maret 2019

MAUKAH KITA MENGAMPUNI?

Selasa, 26 Maret 2019

DANIEL 3:25,34-43  
MAZMUR 25:4-9 
MATIUS 18:21-35 

Matius 18:22 
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 

wow... mengampuni itu lebih dalam maknanya daripada memaafkan apalagi sampai demikian banyak kali harus mengampuni ; 3x saja rasanya termasuk orang baik hati.... 
Menurut anda, bisa ga sih kita senantiasa mengampuni seseorang yang terus-menerus merugikan bahkan menyakiti kita? 

Mengampuni itu artinya kita memaafkan orang itu sampai hati kita tidak kecewa, tidak kesal, tidak sakit hati, bahkan hati kita dengan tulus mau memaafkan serta berusaha membuat orang tersebut untuk bertobat dari perbuatannya yang telah merugikan kita dan orang lain. 

Definisi mengampuni ini seperti yang Yesus lakukan yakni mengampuni kita manusia. 
Demikian juga di Perjanjian Lama dimana Allah terus-menerus mengampuni bangsa Israel dari murtad bahkan menyakiti hati Allah. 

Mengampuni seperti yang dicontohkan Yesus dapat dikatakan sulit terwujud jika mengandalkan kekuatan diri kita sendiri. 

Pada awalnya kita belajar mengampuni orang lain demi Yesus, artinya kita mau menuruti kehendak Yesus agar kita mau ampuni orang tersebut dengan belajar menyangkal harga diri kita. 

Sakit sih namun jika kita terus memohon kekuatan melalui Roh Kudus disertai upaya membenahi hati kita agar semakin murah hati dan semakin dipenuhi belas kasihan kepada orang lain maka kita akan bisa mengampuni orang lain meskipun butuh kemauan keras berbuat demikian karena kita mau menyenangkan hati Tuhan. 

Yang terasa sulit mengampuni bila orang tersebut masih saja melecehkan kita meskipun sudah kita katakan bahwa perbuatannya merugikan kita dan dapat merugikan orang lain juga. 

Sikap orang tersebut dimata kita sangat sombong, arogan, dan tidak sedikitpun merasa bersalah telah berbuat demikian. 

Jujur saja menghadapi type orang seperti begini, menyulutkan api kemarahan di hati kita atau sebaliknya membuat kita tawar hati kepadanya dan memilih lebih baik tidak lagi berhubungan dengan orang ini, segan berteman dengan model begini. 

Dengan jauh dari orang ini, kekesalan hati akan luntur bahkan dengan berjalannya waktu, bisa memaafkan orang ini. 

Jika masih bertemu dan berhubungan dengannya, waduh sulit sekali menerima perlakuannya, apalagi mengampuninya; tidak membalas saja sudah bagus, emosi dan marah kudu mesti dikontrol, jika tidak bisa ramai. 

Pengosongan diri seperti Yesus adalah jawabannya dan menjadi tujuan bagi kita agar bisa sampai ke arah itu; butuh waktu dan kemauan serta kebulatan tekad hingga sampai pada pengosongan diri dari hal2 keduniawian dan memiliki sifat dan sikap seperti Yesus. 

Pertanyaannya mungkinkah bisa kita lakukan dan wujudkan? 
jawabannya : bisa!  sebab sudah banyak orang beriman, terutama para santa dan santo, dan para pastor, juga orang awam yang sampai akhir hayatnya tetap setia melakukan kehendak Tuhan, termasuk mengampuni. 

Bagi yang belum bisa mengampuni adalah : suatu tantangan agar bisa mengampuni orang lain yang telah berbuat salah dan merugikan dirinya bahkan sampai menyakitinya. 
Semoga kita bisa mengampuni orang lain sebelum akhir hayat kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com