Rabu, 06 Maret 2019

MAKNA RABU ABU SEBELUM KITA BERPUASA


Rabu, 6 Maret 2019

YOEL 2:12-18 
MAZMUR 51:3-6,12-14,17 
2 KORINTUS 5:20-6:2 
MATIUS 6:1-6,16-18

2 Korintus 5:20 
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.  

Gereja Katolik menetapkan hari Rabu mengawali hari pertama masa prapaskah yakni 40 hari sebelum hari paskah (tanpa menghitung hari minggu) sebab hari minggu tidak dihitung untuk peringati hari kebangkitan Yesus sehingga jatuh pada hari rabu

40 hari mengingatkan kita bahwa

Pertama 
Yesus berpuasa selama 40 hari sebelum memulai karya penyelamatan 

Matius 4:2 
Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 

Kedua 
Musa berouasa selama 40 hari sebelum menerima 10 perintah Allah 

Keluaran 34:28 
Musa ada di sana bersama-sama dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman. 

Ketiga 
Elia berpuasa selama 40 hari sebelum ke gunung Horeb 

1 Raja 19:8 
Maka bangunlah Elia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. 

Mengapa disebut Rabu Abu? 

Pertama 
Abu dianggap sebagai tanda pertobatan seperti yang dilakukan raja Niniwe dan orang-orang Niniwe berpakaian kabung. 

Yunus 3:5-6 
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. 

Kedua 
Abu mengingatkan manusia dibentuk dari debu tanah

Kejadian 2:7 
Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 

Pemberian tanda salib dengan abu untuk mengingatkan kita

1) agar bertobat
Markus 1:15 
kataNya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 

2) asal dari debu dan kembali ke debu 
Kejadian 3:19 
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. 

Abu dan puasa adalah tanda pertobatan. 
Mengapa kita perlu bertobat? 

Jika kita tidak bertobat maka akibat dosa adalah maut (Roma 6:23a) artinya neraka, tempat nyala api abadi membakar setiap manusia berdosa kepada Allah. 

Selagi kita masih bernafas maka masih ada kesempatan bertobat; maka dari itu jangan sia-siakan waktu untuk bertobat sebab setelah tidak bernafas alias mati maka tidak ada pengampunan meski mau bertobat karena sudah terlambat. 

Pertobatan dan pengampunan hanya ada selama kita berada di dunia ini bagi setiap orang yang mau bertobat dan Tuhan akan mengampuni dosa. 

Yesaya 1:18 
Marilah, baiklah kita berperkara! — Firman Tuhan — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. 

1 Yohanes 1:9 
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 

Setelah kita mati maka kesempatan bertobat tidak ada lagi berarti tidak ada lagi pengampunan atas dosa. 

Kecuali masih ada orang yang hidup yang mau mendoakan dan memintakan ampun dosa-dosabya dan itupun tergantung Kerahiman Tuhan Allah mengampuni. 

Bukankah lebih baik, kita sendiri yang bertobat dan meminta ampun daripada menunggu orang lain berbaik hati mau mendoakan kita dan memintakan ampun bagi kita kepada Tuhan Allah. 

Di masa pra-paskah ini, khususnya hari pertama prapaskah yakni pada hari rabu abu ini kita pergunakan kesempatan untuk segera bertobat dan menjalani masa perkabungan selama 40 hari sampai pada hari Paskah. 

Yoel 2:12-13 
"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman Tuhan, "berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukumanNya. 

Maka kita akan bangkit kembali menjadi manusia baru yang hidup di dalam kasih Tuhan karena mau menjalani hidup baru di dalam kebenaran Tuhan. 

Inilah makna terdalam dari hari rabu abu yang kita imani sebagai masa pertobatan dengan melalui puasa untuk menyatakan penyesalan atas dosa-dosa dan meyakini Tuhan Allah mengampuni kita. 

Seperti orang2 Niniwe diampuni Tuhan Allah (baca Yunus pasal 3). 

Yunus 3:10 
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkanNya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. 

Semoga kita semua mau bertobat dari segala keterikatan dosa dan segera mau berbalik kepada Tuhan Allah dengan berbakti kepadaNya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com