Selasa, 05 Maret 2019

MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL (BAGIAN-2)


Selasa, 5 Maret 2019

SIRAKH 35:1-12 
MAZMUR 50:5-8,14,23 
MARKUS 10:28-31 

Markus 10:29-30 
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 

Kemarin kita sudah membahas tentang hal utama yakni melepaskan keterikatan segala yang kita miliki terutama harta kekayaan dunia, yang menghalangi tujuan utama hidup kita adalah beroleh hidup yang kekal di sorga. 

Hari ini kita membahas tentang halangan berikutnya merintangi jalan hidup menuju kepada hidup kekal yaitu kerelaan berkorban demi memberitakan Injil. 

Banyak orang merasa tidak wajib untuk memberitakan Injil sebab menurut pikiran dan oendapat mereka bahwa itu bukan tugas mereka melainkan tugas Pastor atau Pendeta atau rohaniwan lainnya. 

Coba perhatikan perkataan Yesus
sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil berarti Yesus mau kita beritakan Injil atau dengan katalain kita menjadi saksi Kristus agar banyak orang datang kepada Yesus. 

Karena Aku dan karena Injil 
menyiratkan suatu kondisi yang terjadi pada saat memberitakan Injil atau menjadi saksi Kristus; apakah itu rintangan, kesulitan, intimidasi, ancaman, aniaya, dibunuh, tetapi Yesus berjanji akan memberikan seratus kali lipat dari pengorbanan kita. 

Markus 10:30 
orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 

Meskipun ada janji Yesus akan berkati 100 kali lipat namun tidak banyak yang tertarik menjadi saksi Kristus atau beritakan Injil. 

Mengapa demikian? 

Kembali lagi kepada tujuan utama hidup ini; apakah kepada kehidupan kekal atau hidup di dunia ini yang sementara? 

Betulkah disinyalir banyak orang memilih hidup di dunia ini daripada hidup kekal di sorga? 

Sepertinya kecenderungannya demikian sebab di dunia ini langsung bisa dialami, dirasakan dan dinikmati sedangkan di sorga itu baru berupa janji dan harus di imani dengan keyakinan pasti ada dan yakin pasti jauh lebih sempurna daripada yang bisa dialami di dunia ini. 

Persoalannya adalah seberapa dalam keyakinan iman dan percaya kepada janji-janji Yesus atau yang dijanjikan Tuhan Allah. 

Sementara Iblis dan antek2nya tidak tinggal diam tetapi pro-aktif memakai pesona dunia untuk menarik sebanyak mungkin orang-orang terpikat olehnya supaya mereka menjauhi Tuhan Allah. 

Matius 4:8-9 
Dan Iblis membawaNya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadaNya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: "Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku." 

Apalagi kita manusia sangat rentan dan mudah terhanyut oleh keinginan hawa nafsu kedagingan sehingga banyak orang terjerumus oleh tipu daya Iblis untuk segera menikmati kesenangan serta kenikmatan dunia. 

2 Timotius 3:2-5 
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! 

Oleh sebab itulah, kenapa sedikit orang yang mau menanggapi janji Yesus akan memberikan 100 kali lipat di kehidupan saat unidi dunia dan kehidupan kekal di kemudian hari (Markus 10:29-30). 

Berbeda dengan Rasul Paulus yang sadar diri dan bertobat dari keangkuhan diri sebagai salahsatu ahli Taurat, kemudian beliau memberitakan Injil hingga rela mengorbankan dirinya karena percaya dan yakin akan janji-janji Allah yaitu terutama kehidupan kekal di Sorga. 

Kisah 20:24 
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. 

2 Timotius 4:7-8 
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya. 

Bagaimana dengan anda? 

Semoga kita menyadari betapa berharga hidup kekal daripada hidup di dunia ini supaya kita segera mengambil keputusan untuk fokus beroleh hidup kekal. 

Setelah itu, kita tidak berhenti pada keinginan saja tetapi kita mengusahakan menjalani hidup ini di dalam kebenaran Tuhan dan tunduk serta  taat melakukan kehendak dan perintah Tuhan. 

Salahsatu bentuk ketaatan kita adalah menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil kepada banyak orang agar mereka mengalami kasih Tuhan dan juga beroleh kehidupan kekal bila menjalani hidup sesuai yang dikehendaki Tuhan Allah. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com