Sabtu, 01 Agustus 2020

KEDEGILAN HATI












JUMAT,  31 JULI 2020

YEREMIA 26:1-9 

Yeremia akan dibunuh karena nubuatkan kemusnahan Bait Allah. 

Mengapa engkau bernubuat demi nama Tuhan dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah Tuhan. 

MAZMUR 69:5,8-10,14 

Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagiMu. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku sebab cinta untuk rumahMu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku. 

MATIUS 13:54-58 

Yesus ditolak di Nazaret karena ia anak tukang kayu dan mereka tidak percaya kepada Yesus dan mempertanyakan darimana Yesus memperoleh hikmat saat mengajar di rumah ibadat. 

RENUNGAN 

Yesus berada dirumah ibadat di Nazaret
Masyarakat di Nazaret takjub melihat kuasa Yesus saat mengajar penuh hikmat namun mereka bertanya darimana kuasa Yesus mengadakan mukjizat. 

Matius 13:54 
Setibanya di tempat asalNya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperolehNya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 

Anda perhatikan, disaat orang lain takjub pada kehebatan seseorang maka terselip ingin tahu darimana rahasia kesuksesan dan kehebatan orang tersebut. 

Pertanyaan dari mana diperoleh hikmat dan kuasa mengadakan mukjizat ada dua maksud yang dinyatakan, yaitu: 

Pertama 
Tidak percaya dan mencurigai ada yang direkayasa. 

Mereka tidak percaya ada mukjizat sebab mengandalkan logika sendiri dan mereka berprasangka jangan-jangan rekayasa atau menggunakan kuasa setan. 

Matius 12:24 
Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Yesus mengusir setan." 

Kedua 
Ada perasaan iri hati karena orang lain lebih hebat dari dirinya. 

Diantara yang hadir di rumah ibadat ada beberapa orang mengenal Yesus adalah anak Yusuf, tukang kayu dan merasa iri hati sebab mereka tidak mengira Yesus setelah sekian lama meninggalkan Nazaret dan sekarang kembali dengan hebat mampu mengadakan mukjizat. 

Begitu pula terjadi pada para Rasul yang ditangkap dan dipenjara karena mereka mengadakan mukijzat. 

Kisah 5:17-18 
Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. 

Ketiga 
Meremehkan latar belakang keluarga dan masa lalu yang kelam atau dari kalangan rendah status sosial ekonomi dari orang sukses atau orang hebat tersebut. 

Matius 13:55-57a 
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudaraNya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperolehNya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. 

Memang paling menyakitkan ditolak di lingkungan, di keluarga, di komunitas rohani, biasa kita berkumpul bersama dan paling mengesalkan ditolak teman atau sahabat, orang yang kita sayangi. 

Begitu pula bila engkau sukses, disatu sisi banyak menerima pujian meski cuma basa-basi atau etika pergaulan namun di sisi lain dibalik pujian ada iri hati yang bermaksud menjatuhkanmu. 

Orang yang iri hati menunjukkan sikap tidak dewasa rohani yang menimbulkan kendala dalam pergaulan, bahkan bisa berpotensi timbul kekacauan. 

Ibrani 12:15 
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. 

Orang yang iri hati itu merugikan dirinya sendiri karena ia menutup pikiran dan hati untuk menerima masukan atau belajar dari pengalaman orang lain karena ia mengklaim dirinya lebih hebat dari orang lain sehingga ibaratnya seperti katak dalam tempurung yang tidak bisa melihat keluar sebab terkurung di dalam tempurung. 

Tipe orang ini hatinya degil karena tidak mau berubah sikapnya seperti orang Farisi dan ahli Taurat, juga sikap bangsa Israel yang dikecam Yesus, hatinya degil dan tegar tengguk. 

Efesus 4:17-19 
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. 

Semoga kita mau belajar memperbaharui pikiran dan hati kita agar semakin dekat dengan Tuhan sehingga kita tidak hidup semaunya sendiri tetapi hidup menurut kehendak Tuhan. 

Roma 12:2 
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com