Rabu, 26 Agustus 2020

TELADAN ST. BARTOLOMEUS














SELASA, 25 AGUSTUS 2020

2 TESALONIKA 2:1-3,13-17  

Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. 

MAZMUR 96:10-13 

Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran." 

MATIUS 23:23-26 

Yesus mengecam ahli Taurat dan orang Farisi atas kemunafikan mereka. 

RENUNGAN 

Yesus sangat keras kepada ahli Taurat dan orang Farisi karena mereka bertindak atas kepentingan diri sendiri/kelompok memanfaatkan kuasa jabatan sebagai anggota mahkamah agama Yahudi. 

Mereka membuat peraturan berat untuk orang lain tetapi mereka tidak melakukan (Matius 23:4) dan bila mereka melakukan kewajiban agama setelah dipilih sesuai yang mereka ingin lakukan supaya dilihat dan dipuji orang lain (Matius 23:5-7) dan menunjukkan diri mereka taat melakukan hukum Taurat. 

Matius 23:23 
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 

Inilah ciri utama sikap dan perbuatan dari ahli Taurat dan orang Farisi yang dikecam Yesus sebagai orang-orang munafik. 

Hukum Taurat mengajarkan tentang hal keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan. 

Ketiga prinsip kebenaran hukum Taurat ini tidak mereka terapkan saat menetapkan peraturan dan ketentuan hukum Taurat bagi masyarakat Yahudi saat itu. 

Contoh mengenai hormatilah ayah-ibumu menurut 10 perintah Allah dianggap tidak wajib bila telah berikan persembahan kepada Allah melalui rumah ibadat. 

Matius 15:5-6 
Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. 

Mereka melanggar prinsip kebenaran Tuhan yakni tidak ada kesetiaan, tidak ada belas kasihan, tidak ada keadilan llkepada orangltua mereka sendiri. 

Inilah yang dimaksud Yesus bahwa dalam menjalankan peraturan harus memuat ketiga prinsip kebenaran Tuhan tersebut. 

Peraturan yang ditetapkan oleh manusia seringkali berdasarkan kepentingan diri sendiri dan kepentingan kelompok termasuk dalam hal adat-istiadat. 

Berbeda dengan peraturan dari Tuhan itu mementingkan keselamatan manusia namun sayangnya manusia cenderung menolak karena ingin mengekspresikan kemauan atau kehendak sendiri. 

JADI 

Hendaknya kita dengan tekun dan setia melakukan kewajiban dan tidak memilih kewajiban yang kita mau kerjakan. 

Kewajiban membayar persepuluhan dan kewajiban lainnya yang ditentukan untuk Allah haruslah kita lakukan tetapi jangan mengabaikan kewajiban kita sebagai anak kepada orangtua dan kewajiban lain menjadi bagian tanggung-jawab kita. 

Semoga kita tidak mengabaikan ketiga hal yang dikatakan Yesus yakni keadilan, belas kasihan dan kesetiaan di dalam setiap langkah yang kita lakukan selama hidup di dunia ini. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com