Senin, 14 September 2020

SALIB SUCI














SENIN, 14 SEPTEMBER 2020

BILANGAN 21:4-9 

Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. 

MAZMUR 78:1-2,34-38 

Hati mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka tidak setia pada perjanjianNya. Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murkaNya dan tidak membangkitkan segenap amarahNya. 

YOHANES 3:13-17 

Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. 

RENUNGAN 

Kalender Gereja Katolik menetapkan hari ini sebagai Pesta Salib Suci dan bacaan Injil mengenai Salib Yesus. 

Sebagai umat beriman kepada Yesus Kristua pasti tahu bahwa Yesus adalah Sang Juruselamat. 

Yohanes 3:17 
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 
Dalam perjalanan hidup sehari-hari tidak sedikit orang beriman bertanya :
"dimanakah Engkau, Yesus saat aku berharap pertolongan-Mu?" bukankah Allah menjanjikan kehidupan kekal bila percaya kepada Yesus? 

Yohanes 3:16 
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. 

Akan tetapi kenyataannya hidup di dunia banyak kesusahan dan penderitaan yang menerpa silih berganti menyengsarakan
banyak umat beriman. 

Lalu bertanya apakah kehidupan kekal itu ada sedangkan kehidupan sekarang ini saja begitu menyesakkan? 

Situasi dunia saat ini berbagai bencana alam terjadi, banyak orang kelaparan dan kesulitan mencari nafkah, kejahatan dan ketidak-adilan disana-sini terjadi, yang kuat menginjak yang lemah, si kaya makin kaya dan jeritan minta tolong sepertinya tidak terdengar oleh-Mu. 

Situasi orang beriman saat ini mungkin mirip dengan situasi yang terjadi pada bangsa Israel dimana mereka berharap pada Allah melalui Musa yang membawa
mereka keluar dari Mesir sebab di Mesir, mereka sebagai budak hidup tertekan dan menderita. 

Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan; tidak hidup berlimpah susu madu tetapi hidup di gurun dengan makanan yang sama setiap hari (manna). 

Meskipun sianghari tidak panas karena ada tiang awan dan malam hari tidak kedinginan karena ada tiang api tetapi
mereka mengeluh kepada Musa. 

Bilangan 21:5 
Mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? supaya kami mati di padang gurun ini? sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan makanan
hambar ini kami telah muak. 

Bukankah di jaman sekarang ini tidak sedikit orang beriman mengeluh di dalam hati atau diucapkan seperti bangsa Israel
kesusahan dan penderitaan seperti hidup di padang gurun. 

Dalam hidup orang beriman, berulangkali menerima Berkat Tuhan tetapi seringkali dilupakan, pada saat alami kesulitan dan kesusahan hidup di saat yang lain. 

Maunya selalu senang dan tak mau hidup susah seperti Bangsa Israel mengeluh terus tanpa pernah bersyukur; akibatnya, Allah marah dan menghukum mereka. 

Bilangan 21:6 
Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,  sehingga banyak dari orang
Israel yang mati. 

Bersyukurlah ternyata kemarahan Allah hanya sesaat saja sebab Allah mengasihi
manusia sebagai umat-Nya. 

Bilangan 21:8 
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." 

Jika mereja melihat tiang tergantung ular tedung maka mereka yang berdosa tidak mati tetapi tetap hidup. 

Yohanes 3:14-15 
Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh
hidup yang kekal. 

Demikian juga keadaan kita sekarang ini melalui Salib Yesus maka dosa kita telah ditebus dan diampuni. 

1 Petrus 1:18-19 
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat 

JADI 

Kesusahan dan penderitaan dialami saat ini hendaknya terima saja sebagai bagian ikut dalam penderitaan Yesus sebab salib yang kita pikul, tidak melebihi kekuatan kita, sadarilah ! 

Janganlah mengeluh dan mengomel atau komplain kepada Allah, seperti bangsa Israel supaya tidak hidup di padang gurun 40 tahun lamanya... mana tahan ! 

Generasi bangsa israel yang keluar dari tanah Mesir pada akhirnya binasa, kecuali Josua dan Khaleb., bahkan Musa tidak dapat melihat tanah Kanaan dijanjikan Allah ( Ulangan 3:23-29, 4:1-40 ). 

Allah mengasihi kita melalui Yesus maka kita ditebus dan diselamatkan, bahkan beroleh Anugerah hidup kekal. 

Jangan pernah gadaikan iman percaya kepada Yesus Kristus untuk memuaskan hawa nafsu kedagingan dan kenikmatan
duniawi. 

Pandanglah Salib Yesus dengan penuh hormat dan dengan segenap hati kita sebab melalui Salib maka kita beroleh hidup kembali dan dosa kita diampuni. 

Jangan pernah lupakan, di kayu Salib itu ada Yesus yang mengorbankan diri-Nya
untuk membayar lunas diri kita dan menyelamatkan kita dari kematian kekal dengan memberikan hidup yang kekal. 

Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com