Selasa, 08 September 2020

BERBUATLAH KEBAIKAN









SENIN, 7 SEPTEMBER 2020

1 KORINTUS 5:1-8 

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. 

MAZMUR 5:5-7,12 

Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang padaMu. 

Tetapi semua orang yang berlindung padaMu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi namaMu. 

LUKAS 6:6-11 

Yesus sembuhkan seorang mati tangan kanannya pada hari Sabat sehingga orang Farisi dan ahli Taurat marah. 

RENUNGAN 

Berbuatlah kebaikan dan jauhilah berbuat kejahatan. Kebaikan menurut kebenaran Tuhan sering berbeda dengan kebaikan menurut kebenaran dunia. 

Kebaikan menurut kebenaran dunia atas dasar kepentingan pribadi dan kelompok sedangkan kebaikan menurut kebenaran Tuhan atas dasar kepentingan orang lain 

Injil hari ini menunjukkan hal tersebut. 
Kebaikan menurut orang Farisi dan ahli Taurat adalah mematuhi peraturan hari Sabat meski mengorbankan orang lain yang seharusnya ditolong tetapi karena mereka lebih mementingkan reputasi sebagai seorang taat pada peraturan. 

Lukas 6:9 
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" 

Menolong orang sakit harus didahulukan meski terpaksa melanggar peraturan hari Sabat, demikian juga hal lainnya dimana hendaknya kita lebih bijaksana menilai seberapa penting sesuatu dilakukan demi kepentingan orang lain. 

Contoh lainnya: 

Sering terjadi anggota lingkungan malas dan tidak mau hadir dalam pertemnuan di lingkungan dan suatu saat membutuhkan surat keterangan mengurus pernikahan, kematian, atau keperluan lainnya. 

Sebagai ketua dan pengurus lingkungan hendaknya tetap melayani mereka sebab sesuai dengan prinsip kebaikan menurut kebenaran Tuhan. 

Markus 2:17 
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." 

Padahal inilah kesempatan menyadarkan anggota lingkungan tersebut untuk aktif bersosialisasi dengan anggota lainnya dengan berikan pertolongan kepadanya. 

Di satu sisi peraturan itu sangat baik dan berguna mengatur aktifitas orang agar teratur dan tidak semaunya sendiri. 

Di sisi lain, peraturan tak boleh kaku dan tidak ada ruang samasekali untuk hal-hal emergency/mendadak seperti sakit, dsb boleh diberikan dispensasi untuk tidak mengikuti peraturan sampai selesai dan setelah itu mengikuti kembali peraturan. 

Intinya segala sesuatu yang kita kerjakan hendaknya berdasarkan kasih dan hati berbelas kasihan untuk kepentingan orang banyak. 

Berbuat kebaikan merupakan salahsatu contoh keterbukaan hati dan kerendahan hati seseorang mewujudkan simpati dan empati terhadap orang lain yang disertai dengan perbuatan dan bukan sekedar bicara atau lip servise belaka. 

Dunia saat ini butuhkan uluran tangan kasih yang menolong orang lain melalui perbuatan dan bukan hanya bicara saja. 

Mikha 6:8 
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" 

Semoga kita peduli kepada sesama selain mengasihi keluarga kita. 
Tuhan Yesus Memberkati kita semua. 
Amin. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com