Selasa, 6 September 2016
Ketika hari siang, Ia memanggil
murid-muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang
disebutNya rasul.
(Lukas 6:13)
Yesus memilih ke-12 murid utama
diantara sejumlah orang yang bersedia menjadi muridNya dan menetapkannya
menjadi rasul-rasul Kristus.
Kita ketahui dari Injil bahwa selain
ke-12 murid utama, ada juga 70 murid lainnya.
Lukas 10:1
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk
tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke
setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya.
Darisini kita ketahui, ada kriteria
tertentu untuk menjadi murid Yesus; baik yang menjadi rasul (12 murid) maupun murid
biasa (=70 murid).
Apa kriteria menjadi murid Yesus?
1) Dipilih sesuai kehendak Yesus
Markus 3:13
Naiklah Yesus keatas bukit. Ia
memanggil orang-orang yang dikehendakiNya dan merekapun datang kepadaNya.
Jaman sekarang ini pengaruh gaya hidup
hedonisme sangat kuat sehingga tidak banyak orang beriman kristiani bersedia
menjadi murid Yesus sebab tujuan hidup fokus pada pengejaran kesenangan dan
kenikmatan duniawi.
Lihatlah di sekitar kita,
semua pada sibuk mengejar duit dan
menginginkan memiliki harta dunia sebanyak-banyaknya.
Kecenderungan memikirkan diri sendiri
lebih mendominasi tujuan utama hidup daripada menjadi murid Yesus.
Pertanyaannya adalah :
Apakah boleh menolak menjadi murid
Yesus?
Mari simak Sabda Tuhan dibawah ini
:
Yeremia 1:7
Tuhan berfirman kepadaku:
Janganlah katakan: Aku ini masih muda,
tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang
Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Tuhan yang akan tentukan kita diutus
kemana dan hal-hal lain apa saja yang Tuhan kehendaki agar kita kerjakan.
Sudah waktunya kita tinggalkan zona
nyaman dan mulailah menanggapi panggilan Tuhan untuk tugas perutusan dan
tugas pelayanan.
Mosok setiap hari kita bergelut urusan
duniawi saja dan sedikit waktu atau samasekali tidak ada waktu untuk hal
kerohanian ....
2) Mengandalkan Firman/Sabda Tuhan
Yohanes 8:31-32
Kata Yesus kepada orang-orang Yahudi
yang percaya kepadaNya: "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu
benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran
itu akan memerdekakan kamu."
Kita percaya kepada Yesus berarti kita
seharusnya menyerahkan hidup kita diatur dan dikendalikan oleh Yesus.
Hendaknya kita mengikuti dan menuruti
apa yang Yesus perintahkan, salahsatu perintahnya adalah supaya kita hidup di
dalam kebenaran firmanNya.
Bukankah kita tahu bahwa kemampuan kita
terbatas tetapi kenapa masih saja mengandalkan kemampuan / kekuatan diri
sendiri dan mengabaikan Tuhan?
Amsal 3:5-7
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam
segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap
dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan.
Buktinya :
seberapa banyak orang beriman yang
menomor-satukan Firman Tuhan sebgai pedoman hidupnya?
Mazmur 119:105
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.
Baca Alkitab saja ogah alias kagak mau,
karena tidak tertarik dan menganggap tidak penting bagi dirinya.
Sebab lebih tertarik mengikuti seminar
motivasi & kiat-kiat meraih kesuksesan karir / bisnis dan rela membayar
jutaan bahkan puluhan juta rupiah.
Amsal 13:13
Siapa meremehkan firman, ia akan
menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima
balasan.
Kita ini murid Yesus karena kita
percaya kepada Yesus maka kita seharusnya mau menekuni firman Tuhan dan mau
menjalani hidup sesuai firman Tuhan.
3) Bersedia bekerja di ladang
Tuhan mewartakan Injil
Yohanes 4:35b
Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk
dituai.
Yesaya 6:8
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?"
Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Kita bisa belajar dari perjalanan hidup
Musa selama 120 tahun, sebelum ia meninggalkan dunia ini.
40 tahun : hidup di istana Firaun
(Mesir)
40 tahun : hidup berkeluarga di
Midian
40 tahun : memimpin bangsa Israel
artinya :
hanya sepertiga hidupnya menanggapi
panggilan Tuhan Allah untuk bekerja di Ladang Tuhan yakni memimpin bangsa
Israel keluar dari perbudakan di Mesir menuju ke tanah Kanaan.
(meskipun semula Musa menolak)
Keluaran 3:10
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus
engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel, keluar dari Mesir.
Abraham
menanggapi panggilan Tuhan Allah saat
berusia 75 tahun yakni meninggalkan rumahnya di Haran menuju tempat yang
ditunjukan Tuhan Allah.
Kejadian 12:1,4
Berfirmanlah Tuhan kepada Abram:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini
ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Lalu pergilah Abram seperti yang
difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram
berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Hanya sepertiga usia hidup mereka yang
menanggapi panggilan Tuhan,
artinya duapertiga usia hidup mereka
dihabiskan mengurusi urusan duniawi.
Bagaimana dengan kita?
Apakah saat ini sudah menanggapi
panggilan Tuhan untuk pergi diutus dan meninggalkan kehidupan lama yang penuh
dengan urusan duniawi?
4) Berbuah banyak
Yohanes 15:8
Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan,
yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-muridKu.
Bukan hanya murid Yesus saja tetapi
setiap orang yang percaya kepadaNya, dipilihNya dan diperintahkan untuk pergi
supaya berbuah lebat.
Yohanes 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi
dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta
kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu.
Setelah menjadi murid Kristus,
kita diminta untuk menghasilkan buah
yang tetap; apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras saat Tuhan
menyuruh kita melaksanakan tugasNya
misalnya : anda menjadi seorang Prodiakon.
Jadilah seorang Prodiakon yang rajin
dan layanilah umat sungguh-sungguh sampai mereka mengalami kasih Tuhan melalui
pelayanan anda.
Itulah buah tetap yang dimaksud yaitu
umat yang dilayani merasakan Tuhan baik kepada dirinya sehingga terjadi
perubahan sikap hidupnya dimana ia mau berdoa, menekuni Alkitab, dan mau
berbagi kepada sesama dan mau aktif terlibat di lingkungan atau di komunitas
rohani lainnya.
J A D I
Dari ke-4 kriteria ini,
kita menemukan suatu kebenaran bahwa
Tuhan yang memanggil dan mengutus kita pergi melaksanakan kehendakNya serta
perintahNya untuk menghasilkan buah tetap.
Bagian kita adalah berupaya laksanakan
tugas sebaik-baiknya karena kita mau senangkan Tuhan lewat ketaatan kita dan
perbuatan baik.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mau menanggapi panggilan
Tuhan Allah menjalankan perutusan dengan kerelaan dan kesungguhan hati sehingga
banyak orang yang kita layani mengalami hidup baru di dalam Kasih Tuhan
Yesus?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan Biasa ke 23
Warna Liturgi : Hijau
1 Korintus 6:1-11
Mazmur 149:1-6,9b
Lukas 6:12-19
BcO : 2 Petrus 1:1-8
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com