Selasa, 20 September 2016
Aku telah memilih jalan kebenaran,
telah menempatkan hukum-hukumMu di hadapanku.
(Mazmur 119:30)
Santo Andrew Kim Taegon dari Korea
telah memilih Yesus dalam hidupnya sebagai JuruSelamat dan memutuskan
mewartakan Injil kepada masyarakat di Korea padahal di masa itu ajaran dari
konfuchu dikenal luas masyarakat.
Saat itu Korea dikuasai Dinasti Joseon
dengan tegas melarang agama Katolik dan Kim Taegon ditangkap, dianiaya, dan akhir
dibunuh dihukum pancung pada usia masih sangat muda yaitu 25 tahun.
Namun hasil karya pewartaan sungguh
luarbiasa dimana banyak orang Korea memeluk agama Katolik, termasuk
orangtuanya.
Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi
Andrew Kim Taegon berikut 102 orang martir korea lainnya, termasuk Chong Hasang
pada tanggal 6 Mei 1984.
(sumber bahan dikuutip dari
wikipedia).
Kita lihat bagaimana kegigihan Andrew
Kim Taegon mewartakan Injil hingga rela berkorban nyawa dan martir
lainnya.
di jaman sekarang ini umat Katolik
tidak banyak alias sedikit sekali yang tergerak hatinya untuk mewartakan Injil
bahkan membaca Injil saja tidak tertarik.
Mengapa demikian?
Entahlah tidak tahu pasti.
Mungkin pesona dunia lebih menarik
daripada pesona Injil... atau ada hal lain.
Coba kita perhatikan, umat Katolik
tidak terbiasa membuka Alkitab karena tradisi turun-temurun ke gereja membawa
Madah Bakti atau buku Puji Syukur dan boleh dikatakan tidak membawa
Alkitab
Bahkan dalam Liturgi Sabda dimana
bacaan pertama, bacaan kedua, dan bacaan Injil dibacakan, tidak disebut dari
ayat Firman Tuhan, hanya disebut nama kitabnya saja.
Hal ini tanpa disadari membuat umat
pasif hanya mendengar saja dan bisa kita lihat pada umumnya umat Katolik enggan
mengetahui lebih jauh tentang Sabda Tuhan yang tertulis di Alkitab.
Para Misionaris yang datang ke Korea
memberitakan tentang Yesus Sang JuruSelamat telah menggerakkan hati Kim Taegon
(saat itu masih remaja) sehingga beliau belajar di seminari di Makau dan
ditahbiskan di Shanghai sebagai imam, kemudian kembali ke Korea menyebarkan
Injil dan berkhotbah mengajak masyarakat Korea untuk percaya kepada
Yesus.
Semua itu tentunya Kim Taegon membaca
Injil dan mendalaminya sehingga saat berkhotbah mewartakan Yesus, menarik
perhatian masyarakat.
Menyampaikan langsung tentang Injil
adalah salah satu bagian penting untuk menarik perhatian orang dan tentu saja
sikap hidup pewarta Injil harus menjadi saksi Kristus (dalam hal ini Kim Taegon
saat itu sudah menjadi imam saat ia berkhotbah).
Membaca Injil seharusnya dilakukan
setiap hari agar kita mengenal kehendak Tuhan Allah dan banyak nasehat dan
petunjuk bagaimana cara kita menjalani hidup yang berkenan bagi Tuhan
Allah.
Membaca Sabda Allah merupakan bagian
dari roda kehidupan kristiani sehari-hari selain berdoa dan bersaat teduh
bersama Tuhan.
Semua ini adalah pilihan dan tidak bisa
dipaksakan sebab Tuhan memberikan kehendak bebas kepada kita manusia dan Bapa
mengutus Yesus, kemudian mengutus Roh Kudus untuk menemani manusia agar
senantiasa hidup benar di dalam kebenaran Tuhan.
Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang
akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Bahkan Yesus menegaskan bahwa :
Lukas 8:20-21
Orang memberitahukan kepadaNya:
"IbuMu dan saudara-saudaraMu ada di luar dan ingin bertemu dengan
Engkau."
Yesus menjawab mereka: "IbuKu
dan saudara-saudaraKu ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan
melakukannya."
Hari ini kita diperhadapkan suatu
pilihan apakah kita mau bergaul karib dengan Sabda/Firman Tuhan ataukah kita
pikir tidak terlalu penting membaca Injil sebab menurut pandangan kita adalah
lebih penting perilaku dan perbuatan kita benar dan tidak merugikan
orang lain.
Persoalannya adalah kata benar
disini, tolok ukurnya kebenaran yang mana?
Sebagai umat Kristiani,
Kebenaran Firman/Sabda Tuhan adalah
tolok ukur atau acuannya dimana disitu tertulis sangat jelas kehendak Tuhan
meliputi ketentuan dan perintah Tuhan dan masih banyak hal lain bisa kita
ketahui dan kita pelajari.
Memang perbuatan dan perkataan
merupakan satu kesatuan; tidak bisa hanya perbuatan saja atau perkataan saja
yang kita lakukan.
Sekali lagi, hidup itu pilihan
!!!
Apakah kita memilih hidup di dalam
kebenaran Tuhan ataukah menurut prinsip hidup kita sendiri?
Apakah kita memilih untuk tidak peduli
mengenai Sabda Tuhan ataukah kita mendalami Sabda Tuhan agar maknanya dapat
kita terapkan dalam perbuatan.
Dalam Perjanjian Lama, di kitab taurat,
umat Israel diperhadapkan pada pilihan antara kehidupan atau kematian, antara
berkat dan kutuk.
Ulangan 11:26-28
Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu
pada hari ini berkat dan kutuk: berkat, apabila kamu mendengarkan perintah
Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan kutuk, jika kamu
tidak mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang
kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak
kamu kenal.
Kim Taegon dan para martir lainnya
telah memilih mewartakan Injil sampai mati karena mengandalkan kebenaran Tuhan
bahwa setiap orang yang mati demi Kristus Yesus maka beroleh Anugerah kehidupan
kekal di Sorga.
Mari renungkan beberapa Sabda Tuhan
berikut ini sebagai permenungan kita agar dapat memutuskan pilihan hidup.
Wahyu 2:10ac
Jangan takut terhadap apa yang harus
engkau derita! Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.
Markus 8:35
Karena siapa yang mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
2 Timotius 4:7-8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang
baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang
telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh
Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan
juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.
Bagaimana pilihan anda?
REFLEKSI DIRI
Apakah pilihanku tetap setia kepada
Injil Kristus supaya aku berkenan di hadapan Tuhan Allah dan memperoleh
Anugerah kehidupan kekal di Sorga?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW St.Andreas Kim Taegon
Warna Liturgi : Merah
Amsal 21:1-6,10-13
Mazmur 119:1,27,30,34,35,44
Lukas 8:19-21
BcO : Tobit 3:7-17
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com