Senin, 19 September 2016
Tidak ada orang yang menyalakan pelita
lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur,
tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke
dalam rumah dapat melihat cahayanya.
(Lukas 8:16)
Yesus menyampaikan perumpamaan tentang
pelita yang mudah dipahami karena langsung dijelaskan apa arti perumpamaan
ini.
Lukas 8:17
Sebab tidak ada sesuatu yang
tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang
tidak akan diketahui dan diumumkan.
Sangat jelas bahwa kita hendaknya tidak
menyembunyikan dan merahasiakan sesuatu di hadapan Tuhan meskipun di hadapan
orang lain dapat dilakukan.
Anehnya, banyak orang berbuat begitu
padahal mengerti bahwa Tuhan Allah itu Maha Tahu dan kita manusia tidak bisa
mengelabui Tuhan.
Baca dan renungkan Mazmur pasal 139
Daud mengungkapkan tentang Allah yang Maha Tahu.
Mazmur 139:7,11-12
Ke mana aku dapat pergi menjauhi rohMu,
ke mana aku dapat lari dari hadapanMu? Jika aku berkata: "Biarlah
kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"
maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagiMu, dan malam menjadi terang seperti
siang; kegelapan sama seperti terang.
Pertanyaannya adalah :
Mengapa masih saja ada yang berusaha
menyembunyikan sesuatu yang biasanya perbuatan dosa di hadapan Tuhan?
Jawabannya sederhana saja yaitu :
Mata rohaninya buta meski mata jasmani
melek alias tidak buta
Lukas 11:34
Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah
tubuhmu.
Mata jasmani itu penting sebab segala
sesuatu yang dilihat oleh mata sangat mempengaruhi timbulnya keinginan yang
baik maupun yang tidak baik.
Godaan muncul setelah mata melihat dan
keinginan mendorong untuk meraih apa yang dilihat oleh mata.
Disinilah peranan pikiran dan hati
nurani sebagai filter yang menyeleksi sesuatu keinginan yang biasanya ditopang
oleh nafsu kedagingan dan bila dibiarkan akan menjadi hawa nafsu yang merusak
tubuh jasmani kita secara keseluruhan.
Lukas 11:36
Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak
ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita
menerangi engkau dengan cahayanya.
Pikiran dan hati nurani dipengaruhi
oleh iman keyakinan.
Bila imannya bertumbuh menjadi kuat
maka akan sanggup mengendalikan pikiran dan hati nuraninya sehingga keinginan
kedagingan yang didorong oleh hawa nafsu dapat diredam maka dengan demikian
mampu mengarahkan perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang
jahat.
Persoalannya adalah gimana caranya
menumbuhkan iman semakin kuat?
Tidak ada jalan lain kecuali melalui
Firman Tuhan.
Mazmur 119:105
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.
Aku telah bersumpah dan aku akan
menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukumMu yang adil.
Pelita itu bersinar terang menyinari
segala sesuatu yang gelap sehingga kegelapan tidak dapat lagi bersembunyi sebab
terang membuka tabir gelap.
Lukas 11:35
Karena itu perhatikanlah supaya terang
yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.
Mengapa masih ada orang tidak mau
beranjak dari kehidupan yang gelap?
sebab mata rohaninya buta sehingga tak
dapat membedakan mana yang gelap dan mana yang terang.
Pikirannya mengatakan ia tidak gelap
tetapi hidup di dalam terang padahal kenyataannya ia hidup dalam
kegelapan
Tidak heran bila orang semakin jahat
bila mata rohaninya buta karena imannya mati dan berada dalam kegelapan.
Perlu kesabaran ekstra mewartakan Injil
kepada orang seperti ini karena sering tidak nyambung jalan pikirannya dan
akhirnya terjadi debat kusir tiada guna.
Hanya Tuhan saja yang dapat merubah
pikiran dan hati orang ini dan kita hanya bisa mendoakan dan mewartakan tentang
kebenaran Firman Tuhan supaya imannya timbul dan dibangkitkan.
Itu sebabnya kenapa orang masih saja
menjalani hidup di dalam ketidakbenaran seakan-akan menyukai kegelapan.
Akibatnya perbuatannya tidak jujur dan
tidak transparan karena ia berusaha menutupi kesalahannya dan perbuatan dosanya
agar tidak diketahui orang lain.
Tetapi suatu saat nanti semua yang ia
tutupi atau yang ia rahasiakan pasti terbuka dan diketahui orang lain.
Sekali lagi,
bergaul kariblah dengan firman Tuhan
yang merupakan pelita yang menerangi jalan kita agar berada di jalan kebenaran
dan di jalan kehidupan yang menuntun kita sampai ke rumah Bapa di Sorga.
Hendaklah kita menjadi pelita bagi
orang di sekitar kita sehingga terang kita terus bercahaya menerangi jalan
orang lain.
REFLEKSI DIRI
Ya Tuhan, terangi jalanku agar aku
tidak tersesat melainkan tetap berada di jalan kebenaran dan jalan kehidupan
sebab aku tetap fokus dan bersandar kepada Kebenaran FirmanMu dan
bersamaMu.
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW Yanuarius
Warna Liturgi : Hijau
Amsal 3:27-34
Mazmur 15:2-5
Lukas 8:16-18
BcO : Tobit
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com