Sabtu, 24 September 2016
Engkau mengembalikan manusia kepada
debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
(Mazmur 90:3)
Kita manusia ini ternyata hanyalah debu
tanah yang dihembuskan nafas hidup oleh Tuhan Allah menjadi mahluk hidup dan
suatu hari nanti tiba saatnya kita manusia kembali menjadi debu tanah.
Kejadian 2:7
Tuhan Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup
Seringkali orang menjadi lupa darimana
asal mulanya atau siapa dirinya dan tidak menyadari hidup itu sangat singkat
dimana sebagian besar dihabiskan untuk bekerja mencari uang dan larut dalam
hiruk-pikuk duniawi sehingga sedikit saja waktu diluangkan untuk mencari
Tuhan.
Mazmur 90:4-6
Sebab di mataMu seribu tahun sama
seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di
waktu malam. Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti
rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang
lisut dan layu.
Pengkhotbah menasehati manusia agar
sejak masih muda hendaknya ingat pada Tuhan Allah agar suatu saat nanti tidak
kaget dan siap sedia bila dipanggil untuk meninggalkan dunia/bumi ini.
Pengkhotbah 12:1,7
Ingatlah akan Penciptamu pada masa
mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang
kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!", dan debu
kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang
mengaruniakannya.
Lihatlah kepada diri sendiri,
bertanyalah:
'hal apa saja sudah dikerjakan selama
hidup sampai detik ini?'
Banyak hal yang telah terjadi pada diri
orang lain dimana tiba-tiba nafasnya berhenti untuk selama-lamanya pada saat
ia sedang larut dalam keduniawian dan kita yang masih hidup bergumam dalam
hati : gimana rasanya detik-detik terakhir menjelang nafasnya berhenti?
Tidak heran jika orang tidak mau bicara
soal kematian karena takut dan ngeri membayangkan apa yang akan terjadi setelah
meninggalkan dunia/bumi ini.
seandainya hari ini adalah hari
terakhir hidup di dunia/bumi ini karena esok hari harus kembali menjadi debu
tanah dan roh kita mempertanggung-jawabkan segala perbuatan selama hidup di
dunia atau di bumi ini.
Pertanyaannya adalah :
apa yang akan kita lakukan pada hari
terakhir kita hidup di dunia/bumi ini?
Pertanyaan ini sangat berharga supaya
kita manusia tersadar bahwa dirinya hanya sementara hidup di bumi ini.
Itu sebabnya Firman Tuhan berulangkali
memberikan peringatan kepada manusia bahwa hari itu akan tiba; hari terakhir
hidup di dunia/bumi ini !!
Salah satu nasehat yang dianjurkan
kepada kita manusia agar selalu sadar diri akan tibanya saat terakhir hidup adalah
berikut ini nasehatnya :
Pengkhotbah 7:2,4
Pergi ke rumah duka lebih baik dari
pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia;
hendaknya orang yang hidup memperhatikannya. Orang berhikmat senang berada
di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.
Bicara soal kematian, bukan berarti
kita pesimis menjalani hidup ini melainkan seharusnya kita semakin giat
semangat berkarya berbuat sesuatu sebagai kado yang akan kita bawa dan
persembahkan kepada Tuhan Allah di saat kita pulang ke rumah Bapa
Surgawi.
Masih ingat kisah si anak hilang dimana
ayahnya menyambut dengan gembira anak bungsunya pulang ke rumah.
Ini pertanda baik dan berita gembira
buat kita manusia yang menyadari dirinya telah berdosa dan mau kembali ke Bapa
Surgawi.
seperti yang dilakukan anak bungsu yang
menyesal telah pergi meninggalkan ayahnya dan terpikat oleh hingar-bingar
gemerlap duniawi dimana akhirnya dia sadar dan bertobat serta kembali ke rumah
ayahnya.
Demikianlah gambaran yang dikatakan
Firman Tuhan dimana Bapa Surgawi menantikan kepulangan kita yang telah bertobat
menyadari bahwa dunia/bumi ini bukanlah rumah kita.
Yesuspun berkata demikian kepada para
muridNya di saat memberitahukan akan tiba saatnya IA meninggalkan dunia ini dan
kembali ke Bapa Surgawi.
Lukas 9:43b-44
Ketika semua orang itu masih heran
karena segala yang diperbuatNya itu, Yesus berkata kepada murid-muridNya:
"Dengarlah dan camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan
diserahkan ke dalam tangan manusia."
Para murid tidak mengerti dan tidak
berani bertanya kenapa Yesus berkata demikian karena Yesus pernah tegor Petrus
ketika Yesus pertamakali saat beritahu IA akan meninggalkan dunia menyelesaikan
tugasNya.
(baca Matius 16:21-23).
Lukas 9:45
Mereka tidak mengerti perkataan itu,
sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya.
Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadaNya.
Kita tidak tahu saat dipanggil pulang
meninggalkan dunia/bumi ini dalam keadaan sedang melakukan apa?
Yesus sangat jelas keadaan DIA saat
terakhir menjelang nafasNya berhenti yakni berkata :
Yohanes 19:30
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan
menyerahkan nyawaNya.
Yesus sudah selesai melaksanakan tugas
dari Bapa yakni mengorbankan diri demi menyelamatkan manusia dari kematian
kekal di alam maut dengan memberikan kehidupan kekal di Sorga.
Bagaimana dengan kita?
apa yang sudah selesai kita
kerjakan;
apakah tugas perutusan yang Yesus
perintahkan sudah selesai kita lakukan?
Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman."
Yohanes 20:21
Maka kata Yesus sekali lagi:
"Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga
sekarang Aku mengutus kamu."
Jangan pernah lupakan bahwa Yesus
memberi tugas perutusan kepada kita dan nanti di saat nafas terakhir kita akan
meninggalkan dunia/bumi ini dan apakah kita berkata : sudah selesai?
Selama masih ada waktu dan sebelum hari
ini hari terakhir hidup di dunia ini, mari bergegaslah dan benahi segala
sesuatu yang melekat pada diri kita; sortirlah, pisahkan, tanggalkan segala hal
yang tidak ada kaitannya dengan kekekalan sebab semua itu tidak dapat dibawa
saat meninggalkan dunia ini.
Yang kita bawa pulang ke rumah Bapa
adalah roh kita dan harta rohani yang sudah kita kumpulkan selama masih hidup
di dunia/bumi ini.
Harta dunia tidak boleh dibawa dan
harus ditinggalkan di dunia ini.
Oleh sebab itu,
ngapain capek lelah mengumpulkan harta
dunia??? sebodoh itukah anda !!!
Lukas 12:33-34
Juallah segala milikmu dan berikanlah
sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu
harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan
yang tidak dirusakkan ngengat.
Karena di mana hartamu berada, di
situ juga hatimu berada.
INGAT !!!
Jangan-jangan hari ini hari terakhir
kita hidup di dunia/bumi ini !!!
Horeeeee...
Betapa senangnya kita pulang ke rumah
Bapa di Sorga... sudahkah siapkan kado buat Bapa kita tercinta.
Yuk, kita barengan pulangnya
...haaa3x.
REFLEKSI DIRI
Apakah hatiku gembira akan pulang ke
rumah Bapa Surgawi karena aku sudah menyiapkan harta rohani, sekalian kado buat
Bapaku tersayang?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa Pekan XXV
Warna Liturgi : Hijau
Pengkhotbah 11:9-12:8
Mazmur 90:3-6,12-14,17
Lukas 9:43b-45
BcO : Tobit 10:7c-11:15
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com