Kamis, 15 September 2016
Dan dekat salib Yesus berdiri ibuNya
dan saudara ibuNya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus
melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada
ibuNya: "Ibu, inilah, anakmu!"
(Yohanes 19:25-26)
Maria, ibu dari Yesus selama di dunia
ini adalah satu-satunya perempuan yang memperoleh Anugerah dari Tuhan Allah
untuk menjadi orangtua Yesus.
Namun begitu banyak peristiwa hidup
yang disaksikan Maria pada diri Yesus dan hal ini tidaklah mudah, bahkan Yusuf
suaminya, hanya sebentar saja menjadi ayah dari Yesus sebab dalam Injil hanya
sampai Yesus berusia 12 tahun dan setelah itu Yusuf diperkirakan wafat.
Maria, menanggung banyak beban dan juga
mengalami kebahagiaan bersama Yesus dan segala sesuatu yang terjadi pada Yesus,
disitu Maria berada.
Ada beberapa peristiwa yang membuat
Maria berduka, yaitu :
1) saat Nubuat nabi Simeon
2) saat mengungsi ke Mesir
3) saat Yesus tertinggal di Bait
Allah
4) saat Yesus memikul salib ke
Golgota
5) saat Yesus Wafat di atas kayu
Salib
6) saat lambung Yesus ditikam dan
jenazahnya
diturunkan dari Salib
7) saat Yesus dimakamkan
Sungguh sangat berat menyaksikan
anaknya Yesus didera siksaan dan dipaksa memanggul balok kayu salib dengan
tubuh yang hancur.
Bisa dibayangkan betapa sedihnya Maria
menyaksikan pederitaan Yesus dan itu sebabnya Gereja Katolik sangat hormat pada
Maria, apalagi Yesus berpesan kepada muridNya dan menyerahkan ibunya kepada
muridNya.
Pengorbanan Yesus begitu hebatnya dan
tidak ada seorang manusiapun yang mau dan sanggup mengalami siksaan yang
membuat tubuh Yesus hancur.
Kita hanya bisa membayangkan dan
melihat dari film Passion of Christ ....
begitu menyayat hati tangisan Maria
melihat anaknya dicambuk dengan kaitan yang mengelupas daging dan sangat
menyakitkan sekali.
Apakah kita tega memperlakukan Yesus
dengan tidak hormat dan seenaknya saja melakukan perbuatan dosa dan terus
menerus tanpa menyesal dan bertobat.
Bukankah sama artinya menyalibkan Yesus
keduakalinya jika kita melecehkan dengan berbuat dosa dan tidak ada lagi
penebusan dosa dapat mengampuni segala dosa yang sengaja dilakukan.
Ibrani 10:26-27
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa,
sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban
untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan
penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang
durhaka.
Iman percaya kepada Yesus hendaknya
tidak mudah kita sia-siakan/gadaikan untuk kepentingan keduniawian.
1 Korintus 15:2-3
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal
kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu — kecuali
kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah
kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa
Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.
Contohlah teladan Bunda Maria yang
setia menemani Yesus dan selalu dekat dengan Yesus, dalam segala kondisi hidup
yang dijalaninya.
Kitapun seharusnya demikian, apakah
kondisi hidup kita saat ini sedang susah ataukah sedang sukses, hendaknya kita
tetap dekat dengan Tuhan Yesus karena relasi kita tetap terjalin dengan
intim.
Bila saat ini sedang kesusahan maka
datanglah kepada Yesus dan katakan kepadaNya segala pengharapan kita kepadaNya
dengan keyakinan teguh dan tidak ragu atau bimbang karena iman kita berserah
kepadaNya.
Mazmur 31:2-3
PadaMu, Tuhan, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena
keadilanMu, sendengkanlah telingaMu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku!
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk
menyelamatkan aku!
Seperti Bunda Maria yang berserah pada
Allah tatkala menerima kenyataan bahwa dirinya mengandung dan dengan ketaatan
kepada Allah menjadi ibu Yesus dan tanpa disadarinya beliau menjadi bagian
penting dari rencana Allah untuk keselamatan umat manusia.
Lukas 1:38a
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini
adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Daud juga bersikap serupa yaitu mau
serahkan dirinya dibawah lindungan Allah dan ia nyatakan dalam tulisannya di
kitab Mazmur, yakni :
Mazmur 31,6,15
Ke dalam tanganMulah kuserahkan
nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku,
kepadaMu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: "Engkaulah
Allahku!"
Bagaimana dengan kita?
REFLEKSI DIRI
Apakah aku berserah kepada Tuhan atas
segala yang terjadi dalam kehidupanku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW SP Maria Berdukacita
Warna Liturgi : Putih
1 Korintus 15:1-11
Ibrani 5:7-9
Mazmur 31:2-6,15-16,20
Yohanes 19:25-27
Lukas 2:33-35
BcO : Ester 3:1-11
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com