Jumat, 09 September 2016

ORANG BUTA MENUNTUN ORANG BUTA










Jumat, 9 September 2016 

Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: 
Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? 
              (Lukas 6:39)


Yesus mengutarakan perumpamaan orang buta menuntun orang buta ketika Yesus mengajar kepada para muridNya dan orang-orang lain yang datang dari Yudea, Yerusalem, Tirus, dan Sidon setelah Yesus memilih ke-12 rasul. 
(baca ayat 17). 

Pelajaran ini sangat penting dan berguna bagi kita juga supaya mawas diri tidak mudah menyalahkan dan menghakimi orang lain sebab belum tentu pendapat dan pemikiran kita lebih benar dan lebih bijaksana. 

Suatu illustrasi dari sebuah kisah fiksi tentang perdebatan tiga orang buta yang mengklaim pendapat merekalah paling benar mengenai bentuk seekor gajah. 

Orang buta 1, mengatakan : 
bentuk gajah itu bulat dan keras seperti pohon karena ia memegang kaki gajah. 

Orang buta 2, mengatakan : 
bentuk gajah itu panjang seperti ular sebab ia memegang belalai gajah. 

Orang buta 3, mengatakan : 
bentuk gajah itu tipis dan lebar seperti kipas sebab ia memegang kuping gajah. 

Mereka saling menyalahkan pendapat orang buta lainnya padahal pendapat mereka hanya sebagian saja yang benar namun dengan pongahnya mengatakan pendapat sendiri yang paling benar. 

Orang yang bisa melihat dengan mata yang jernih dan mata yang sehat dapat melihat keseluruhan bentuk gajah secara detil dan menyampaikan dengan uraian yang tepat dan benar. 

Kebenaran paling absolut ada di tangan Tuhan Allah sedangkan kebenaran kita adalah kebenaran sebagian saja bahkan kebenaran yang bersifat sementara. 

Terkadang hari ini pendapat kita benar tetapi di lain hari belum tentu benar sebab mungkin dipengaruhi oleh ambisi dan kepentingan diri sendiri. 

Dengan kata lain, 
kebenaran manusia itu seperti kebenaran orang buta di mata Tuhan

Yesus sangat tegas mengatakan : 
Lukas 6:40 
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. 

Kita sebagai murid Yesus, paling banter atau paling hebat, mempelajari ajaran Yesus dengan tekun tetapi tidak akan dapat melebihi Yesus, Sang Maha Guru. 

contoh
mampukah kita mengasihi orang yang sangat menyakiti dan merugikan kita, apalagi orang tersebut berulangkali berbuat hal-hal yangvmenyakiti kita dan orang tersebut justru tidak merasa salah telah berbuat hal tersebut kepada kita? 

Memaafkan dan mengampuni kesalahan orang lain yang sangat menyakiti bahkan merugikan diri kita saja, teramat sulit kita lakukan dan perlu waktu sekian tahun untuk memaafkan dan mengampuninya, apalagi mengasihinya ...
sakitnya tuch disini !!! belum sembuh sakitnya eh disuruh mengasihi, alamak!! 

Kita mudah melihat kesalahan dan kekurangan orang lain tetapi kesalahan dan kekurangan diri sendiri tidak dapat dapat kita lihat dengan jelas

Lukas 6:41-42 
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu. 

Pernahkah terpikirkan di benak kita bahwa : orang lain juga melihat kesalahan dan kekurangan diri kita? 

Memang bentuk kesalahan/kekurangan kita mungkin berbeda meski nyatanya seringkali sami mawon alias sama saja namun kenapa dengan arogan tunjuk kesalahan orang lain, menghakiminya!! 

Masih ingat saat Yesus mengatakan kepada orang farisi dan ahli taurat yang menghakimi seorang perempuan kedapatan berbuat zinah. 
(baca Yohanes 8:1-11). 

Yohanes 8:7 
Ketika mereka terus-menerus bertanya kepadaNya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 

Siapakah diantara kita yang tidak ada kekurangan/kelemahan, tidak berdosa? 

Hendaklah kita menasehati orang lain bila ada kesalahan dengan perkataan lemah lembut dan dengan empat mata artinya hanya kita dan orang tersebut. 

2 Timotius 2:25-26 
Dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya. 

Kembali ke perumpamaan orang buta. 

Supaya kita tidak buta maka hendaklah kita bersedia menerima pengajaran dari Yesus melalui perantaraan orang lain; apakah melalui Pastor, Pewarta, Katekis, atau hamba Tuhan lainnya. 

Setelah itu praktekan didalam perbuatan kita sehari-hari sebab menjadi pelaku firman adalah lebih bijaksana daripada mengerti pengetahuan firman saja. 

Segala sesuatu yang kita terima dari Tuhan Allah hendaklah kita bagikan kepada orang lain secara cuma-cuma. 

Oleh sebab itu, kita wartakan Injil kepada banyak orang agar mereka tahu akan Kebenaran Tuhan dan mata hati rohani mereka tadinya 'buta' menjadi melek dapat melihat kebenaran Tuhan

Rasul Paulus sangat serius pentingnya memberitakan Injil karena beliau tahu manusia itu harus dicelikkan mata rohani oleh Kuasa Firman Tuhan agar supaya dapat melihat sinar cahaya Tuhan yang menerangi jalan hidupnya. 

1 Korintus 9:16 
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. 

Bukan hanya memberitakan Injil tetapi rasul Paulus juga menjaga dirinya agar tetap setia kepada Tuhan Allah. 

1 Korintus 9:27 
aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. 

Dengan dipenuhi oleh Firman Tuhan maka hati dan pikiran kita sudah pasti mengalami transformasi dari cara lama yang dituntun oleh 'orang buta' berubah total sebab kita dituntun oleh Roh Kudus Roh Kebenaran, Roh Tuhan Allah sendiri. 

Dapat disimpulkan bahwa 'orang buta' adalah orang yang mengikuti tuntunan cara-cara dunia yang membutakan mata rohani dan menyesatkan hidup kita. 

Bumi kita ini tidak selalu disinari oleh cahaya matahari, bahkan di belahan bumi di utara, sinar matahari hanya sekian jam saja dan tidak sampai 12jam matahari bersinar. 

Arrinya, cahaya terang kurang menyinari dan lebih banyak kegelapan/remang2 yang menyelimuti keadaan mereka. 

Demikian pula, 
bila seseorang sedikit sekali mengetahui firman Tuhan yang merupakan cahaya yang menuntun perjalanan hidupnya maka tidak heran bila kegelapan mata rohani menutupi bahkan membungkus iman kepercayaannya sehingga ia tidak mengetahui mana itu Kebenaran Tuhan. 

Seperti ketiga orang buta dalam kisah fiksi diatas, orang tersebut tidak merasa dirinya 'buta' karena ia merasa 'melek' padahal ia buta di mata Tuhan. 
melek disini menurut pandangan dunia tetapi menurut Tuhan, orang ini buta !!!. 

Jangan salah pilih !!! 
Hendaklah diri kita dituntun oleh Firman Tuhan dan bukan oleh ajaran dunia. 

Demikian pula hendaklah kita hati-hati, 
Jangan sampai kita diajar oleh guru-guru palsu yangvmemanipulasi firman Tuhan untuk kepentingan / kemuliaan dirinya sebab kita akan menjadi buta sebab tidak menuntun pada Kebenaran Tuhan

Menghakimi orang lain adalah salah satu bentuk kebutaan rohani karena menurut cara dunia atau menurut tuntunan orang buta lainnya. 

Mengampuni orang lain adalah berkat tuntunan orang yang tidak buta atau tuntunan orang yang disinari cahaya Kebenaran Tuhan karena sesuai dengan ajaran Yesus tentang pengampunan dan cinta kasih.

REFLEKSI DIRI 

Ya Tuhan, tuntunlah aku oleh sinar cahaya KebenaranMu supaya menerangi jalan hidupku sebab aku capek berjalan di dalam kegelapan dunia yang selama ini menuntun diriku seperti orang buta? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Petrus Claver 
Warna Liturgi : Hijau 

1 Korintus 9:16-19,22b-27 
Mazmur 84:3-6,12 
Lukas 6:39-42 
BcO : 2 Petrus 3:11-18 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com