Selasa, 27 September 2016

UJIAN IMAN VERSUS PENCOBAAN









Ya Tuhan, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau
                (Mazmur 88:2)

Ayub semula menerima malapetaka yang menimpa ke-10 anaknya mati ditimpa rumahnya roboh oleh angin ribut dan hartanya dijarah orang Syeba. 
(baca Ayub 1:13-22). 

Ayub 1:21-22 
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. 

Ayub berhasil melewati ujian iman dan ternyata ujian berikutnya datang lebih dasyhat daripada ujian sebelumnya. 

Tanpa diketahui Ayub, sesungguhnya Tuhan Allah memuji ketaatan Ayub saat terjadi dialog antara Tuhan dengan Iblis. 

Ayub 2:3 
Firman Tuhan kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan." 

Namanya juga ujian, tentu semakin kita lulus semakin bertambah berat materi yang diuji kepada kita karena level atau tingkatan kemampuan kita juga makin solid dan akan terus meningkat sejalan dengan keberhasilan kita melewati setiap level ujian iman. 

Ayub melewati ujian berat kehilangan semua harta dan semua anaknya, artinya ujian yang dialaminya terjadi di luar dirinya dan kali ini materi ujian adalah tertuju pada dirinya yaitu ia terkena sakit kusta di sekujur tubuhnya. 

Ayub 2:7-8 
Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu

Sekarang kita tahu serangan Iblis kepada manusia mengarah kepada segala hal di luar diri kita dan segala hal yang di dalam diri kita. 

Kita tidak perlu mempertanyakan kenapa Tuhan Allah mengijinkan Iblis mencobai kita manusia? 

Sebab jika kita bertekun membaca dan merenungkan Firman Tuhan di Alkitab maka kita akan mengetahui apa alasan Tuhan mengijinkan kita dicobai Iblis dan alasan Tuhan menguji kesetiaan kita. 

Sebaiknya kita bedakan dahulu makna dari kata pencobaan dan kata ujian iman supaya tidak rancu dan mudah dicerna. 

Kata dicobai atau pencobaan sangat vulgar sekali dan untuk membedakan pencobaan dari Tuhan dan pencobaan dari Iblis maka sebaiknya kita gunakan istilah Ujian Iman untuk pencobaan yang dari Tuhan Allah

Lalu, apa bedanya pencobaan dari Iblis dengan Ujian iman dari Tuhan Allah? 

Mari telusuri Firman Tuhan, berikut ini : 

Ulangan 8:2 
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintahNya atau tidak.

Tuhan Allah 'menguji iman' umat Israel untuk mengetahui respon umat Israel saat hidup di padang gurun dan sampai sejauh mana ketaatan berpegang pada perintah Tuhan Allah. 

Bagaimana tujuan Iblis mencobai Ayub? 

Ayub 2:4-5 
Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: 
"Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu." 

Dari ayat ini terlihat jelas, Iblis mau agar Ayub mengutuki Tuhan Allah atas sakit kusta yang dideritanya. 

Tentu Iblis akan membisikan kepada Ayub bahwa Tuhanlah yang membuat dirinya sakit kusta dan mengatakan bahwa Tuhan tidak sayang pada dirinya padahal Ayub setia kepada Tuhan. 

Apa betul Iblis bisikan seperti itu? 
berdasarkan kebiasaan Iblis, dimulai saat membujuk Hawa dengan kata yang manis dan memutar-balikan kebenaran seakan-akan Tuhanlah yang menjadi penyebabnya maka tidak mustahil apa yang dibisikan kepada Ayub, seperti itu. 

Yohanes 8:44b 
Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta

Iblis terus melontarkan kebohongan demi kebohongan dan membujuk kita manusia agar menjauhi Tuhan Allah dimana Iblis pandai mengetahui dimana letak kelemahan kita manusia

Pada umumnya kelemahan manusia terletak pada keinginannya yaitu : 

1) menikmati kesenangan duniawi 
2) memiliki harta kekayaan dunia 
3) dipuji, dihormati, dihargai 

Ayub tadinya tegar namun isterinya dan sahabat karibnya terus mendesak agar ia mengingkari iman setianya kepada Tuhan Allah sehingga akhirnya Ayub tidak tahan juga dan ia berkeluh kesah. 

Coba kita dengar keluh kesah Ayub : 

Ayub 3:1-3 
Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya. Maka berbicaralah Ayub: "Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan malam yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan. 

Ayub 3:11,13 
Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat. 

Ayub mengutuki hari kelahirannya dan mempertanyakan mengapa ia tidak mati saja saat ia lahir ke dunia ini. 

Bukankah keluh kesah Ayub ini juga dinyatakan oleh orang-orang yang hidup di jaman sekarang ini pada saat derita hidup berkepanjangan dan sepertinya tidak ada habisnya; dari satu derita ke derita berikutnya sehingga banyak derita yang harus ditanggungnya bahkan ada yang putus-asa dan bunuh diri. 

Dikiranya dengan bunuh diri maka derita sudah selesai, padahal justru sebaliknya makin terperosok ke jurang alam maut. 

Pemazmur juga berkeluh kesah saat mengalami derita sakit payah dan dinyatakan dalam tulisannya dibawah ini 

Mazmur 88:3-4 
Biarlah doaku datang ke hadapanMu, sendengkanlah telingaMu kepada teriakku; sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati. 

Bagaimana dengan Anda? 

Pada saat bergumul dalam penderitaan sakit penyakit, kesulitan keuangan, masalah luka batin di dalam keluarga, dimana ke-3 hal ini mendominasi derita hidup sebagian besar manusia; 

Masihkah iman percaya kepada Yesus tegar dan mulut ini tidak berkeluh kesah dan hati ini pasrah mau menerima derita yang sakitnya sampai ke tulang sumsum perih menyayat hati dan sepertinya hanya kegelapan yang menyelubungi kehidupan sehari-hari?

Paling sulit menasehati dan mengInjili orang yang mengalami penderitaan seperti ini, kecuali langsung memberi pertolongan konkrit nyata berupa uang, makanan, obat-obatan, terlebih dahulu. 

Setelah itu, barulah kita memberikan perhatian, mendengarkan keluh kesah dan pengharapannya akan hidup.... 

Pada umumnya, 
Manusia tidak tahan menutup mulutnya pada saat bertubi-tubi datang badai persoalan hidup menerjang hidupnya. 

Reaksi atau respon pertama adalah bertanya-tanya kepada Tuhan : 
mengapa derita ini harus aku alami? 
kemudian komplain kepada Tuhan seraya membeberkan segala kebaikan yang sudah diperbuat selama ini. 

Ayubpun demikian dan bisa kita baca di pasal-pasal berikutnya, seperti pasal 16 pasal 17, 21, 31? dan sebagainya. 

Apa yang dialami Ayub, bisa terjadi pada kita bila memang ujian iman harus kita lewati karena Tuhan menghendakinya dan bersiap sedialah menanggungnya seraya tetap setia kepada Tuhan Allah. 

Tidak ada seorangpun dapat tahan bila mengandalkan kekuatan diri sendiri namun bila berpasrah dan bersandar kepada Tuhan maka biasanya kita dapat menanggung ujian iman dari Tuhan maupun pencobaan dari Iblis. 

Oleh sebab itu, 
marilah kita berpegang teguh kepada segala ketetapan dan kehendak Tuhan dan menjaga hati kita agar tetap setia dalam segala keadaan hidup kita. 

Dengarkanlah nasehat berikut ini agar kita mau menerima segala perubahan situasi di dalam hidup kita. 

Sirakh 2:1-6 
Anakku, jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan. Hendaklah hatimu tabah dan jadi teguh, dan jangan gelisah pada waktu yang malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan murtad dari padaNya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu. Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji di dalam api, tetapi orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan. percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepadaNya. 


REFLEKSI DIRI 

Ya Tuhan Allah-ku, 
Hanya kepadaMu kuserahkan seluruh hidupku, jiwa dan ragaku sebab aku tahu Engkaulah benteng kekuatan hidupku dan menuntun aku ke jalan yang benar dan membawa aku melewati samudera raya dan mengangkat aku ke tempat Maha Tinggi sebab Engkau besertaku. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
PW St Vinsensius a Paulo
Warna Liturgi : Hijau 

Ayub 3:1-3,11-17,20-23 
Mazmur 88:2-8 
Lukas 9:51-56 
BcO : Yudit 6:1-21, 7:1,4-5

============= ☆☆☆ ============

1 komentar:

Putry Amouy mengatakan...

JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com